Jayapura (Antara News) - Pemerintah Provinsi Papua meminta kekhususan dalam kuota penerimaan calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 2016.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Selasa, mengatakan permintaan kekhususan ini pertimbangannya pemerintahan terdepan berada di distrik-distrik daerah ini, sehingga harus ada pamong praja yang bertugas di wilayah tersebut.
"Banyak memang anak-anak kami, ada yang bisa dan tidak bisa, selain itu juga standar yang diberikan sangat tinggi seharusnya Papua ada kekhususan dalam penerimaan praja IPDN itu," katanya lagi.
Menurut Hery, Gubernur Papua telah menyurati ke pusat dua tahun lalu agar Papua ada kekhususan terkait penerimaan praja IPDN itu.
"Namun memang diakui dalam penerimaan, saat ini semua diintervensi dan semua menggunakan sistem 'online'," ujarnya.
Dia menuturkan untuk itu pihaknya berharap agar tahun ini, anak-anak Papua dapat terakomodir secara baik sesuai dengan kuota yang tersedia.
"Gubernur mengharapkan agar ada pendidikan khusus yang ditampung di Kampus IPDN, minimal 300 orang setiap tahun di Kampus IPDN di Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan, selain itu juga ada yang dikirim ke Kampus IPDN di seluruh Indonesia secara nasional, dan hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh gubernur Papua.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Selasa, mengatakan permintaan kekhususan ini pertimbangannya pemerintahan terdepan berada di distrik-distrik daerah ini, sehingga harus ada pamong praja yang bertugas di wilayah tersebut.
"Banyak memang anak-anak kami, ada yang bisa dan tidak bisa, selain itu juga standar yang diberikan sangat tinggi seharusnya Papua ada kekhususan dalam penerimaan praja IPDN itu," katanya lagi.
Menurut Hery, Gubernur Papua telah menyurati ke pusat dua tahun lalu agar Papua ada kekhususan terkait penerimaan praja IPDN itu.
"Namun memang diakui dalam penerimaan, saat ini semua diintervensi dan semua menggunakan sistem 'online'," ujarnya.
Dia menuturkan untuk itu pihaknya berharap agar tahun ini, anak-anak Papua dapat terakomodir secara baik sesuai dengan kuota yang tersedia.
"Gubernur mengharapkan agar ada pendidikan khusus yang ditampung di Kampus IPDN, minimal 300 orang setiap tahun di Kampus IPDN di Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan, selain itu juga ada yang dikirim ke Kampus IPDN di seluruh Indonesia secara nasional, dan hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh gubernur Papua.