Baubau (Antara News) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Kota Baubau akan menerapkan sistem standar bongkar muatan barang kapal kargo atau kapal barang di Pelabuhan "Murhum" itu paling lama empat hari.

"Kami terapkan sistem bongkar muatan ini harus cepat dan paling lama empat hari untuk memudahkan aktifitas kapal yang berlabuh di pelabuhan ini," kata Kepala Kantor UPP Kelas I Kota Baubau Marlent Manurung di Baubau, Selasa.

Kalau pun dalam waktu tersebut kapal belum menyelesaikan bongkar muatannya, kata dia, kapal tersebut dipersilahkan keluar dari dermaga untuk memberikan kesempatan kepada kapal lain yang sudah berlabuh untuk beraktifitas.

Menurut dia, pihaknya menargetkan aktifitas bongkar muat di pelabuhan itu sekitar 25 ton per jam, sehingga diharapkan dalam waktu empat hari minimal bisa sampai sekitar 1.000 ton," ujarnya.

Ia menyebutkan arus keluar masuk kapal kargo yang sandar di pelabuhan Murhum itu setiap bulan mencapai 20-an unit.

"Prinsip pemerintah ini adalah pelayan, sehingga dalam pelayanan itu ada standar kinerja dan kriteria yang harus didahulukan seperti barang dan penumpang karena fasilitas di pelabuhan ini juga terbatas," kata Marlen.

Oleh karena itu, lanjut Marlent, pihaknya akan menyampaikan standar kerja tersebut kepada seluruh kapal, sehingga apabila tidak sanggup karena kekurangan buruh atau kendaraan pengangkut seperti truk, maka harus ditambah agar aktifitas mereka bisa lebih cepat.

"Kita minta kesiapan semua kapal agar tenaga kerjanya termasuk angkutannya ke gudang penerima barang itu karena gudang juga tidak buka sampai malam hari, hanya pagi hingga sore hari, sehingga kalau itu dilakukan, maka biaya juga akan berkurang," ujarnya.

Marlent juga mengatakan, khusus kapal PT Pelni dan kapal penumpang antarpulau seperti Wakatobi dan Kota Kendari sudah memiliki jadwal sandar di pelabuhan dua jam hingga empat jam.

"Kalau kapal Pelni kan sudah terjadwal, ada yang dua jam sampai empat jam sandar, namun terkadang juga kapal itu terlambat karena adanya aktifitas bongkar muatan kapal barang itu. Tetapi kalau cepat bongkar muatannya maka akan mengurangi biaya yang tadinya dua trip bisa jadi satu trip," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024