Raha (Antara News) - Rumah Kediaman Lurah Wamponiki Jafaruddin, Kamis (12/5) malam, sekitar pukul 23.00 Wita, dilempari batu oleh orang tak dikenal, akibatnya, lima kaca jendela, kaca ruang shalat dan ruang tamu pecah.

"Tidak ada yang luka. Di dalam rumah tinggal saya dengan istri saya," ungkap Jafaruddin di Muna, Jumat.

Jafaruddin mengaku sama sekali tidak mengetahui motif kejadian tersebut. Tiba-tiba rumahnya dilempari orang tak dikenal. Selama ini ia tidak merasa berbuat salah pada orang-orang.

"Saya tidak tahu apa masalahnya, tiba-tiba saya diserang. Mungkin ini ada kaitannya dengan persoalan pemilihan bupati dan wakil bupati Muna. Sebab, sebelum pemilihan 9 Desember 2015, rumah saya ini juga pernah dilempar," tandasnya.

Saat kejadian ia hendak tidur. Namun tidak lama kemudian, terdengar bunyi kaca pecah. Ternyata ada lemparan berkali-kali dari arah depan. "Karena posisi rumah lebih tinggi jalanan, saya tidak bisa lihat orangnya. Batunya sekarang masih ada di teras rumah saya," katanya.

Setelah melempari rumah Jafaruddin, orang-orang tak dikenal itu langsung kabur dengan menggunakan kendaraan bermotor. "Saya hanya dengar bunyi motor mereka," ujarnya.

Jafaruddin mengaku tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Ia hanya berharap polisi memperketat keamanan menjelang pemiliahan suara ulang (PSU) yang kedua kalinya pilkada Muna.

"Saya tidak mau ambil jalur hukum. Biarkan saja, saya hanya berdoa mudah-mudahan yang lempar rumah saya ini dapat berkah," ujarnya dengan nada pasrah.

Pewarta : Bone
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024