Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Rabu, menggelar kegiatan pawai budaya nusantara dalam rangkat peringatan hari ulang tahun ke-185 Kendari tahun 2016.

Kegiatan pawai budaya nusantara tersebut diikuti 25 paguyuban etnis yang ada di Kota Kendari, baik etnis lokal Sultra maupun etnis dari luar Sultra.

Kegiatan pawai budaya nusantara tersebut mengambil rute dari Depan Kantor Bappeda Sultra di Kelurahan Watuwatu menuju atau finis di Alunalun Kendari.

Barisan pawai budaya nusantara dilepas secara simbolis oleh Sekda Kendari, Alamsyah Lotunani di garis start, sedangkan di garis finis diterima Wali Kota Kendari Asrun, Ketua PKK Kendari Sriyastin, Hadir pula Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, anggota DPRD Kendari dan segenap pimpinan SKPD lingkup Sultra.

Barisan pawai budaya tersebut dimulai Barisan Kerukunan Suku Toraja, Forun komunasi adat Kota Kendari, Paguyuban Makassar, etnis Tiongkok, LAT Tolaki Kendari, Paguyuban NTT, Paguyuban Papua.

Selanjuutnya Asosiasi Perancang Busana model, Paguyuban Sulbar, Buton, Sanggar Bali, Reog Ponorogo, Wakatobi, Paguyuban Sunda, Paguyuban Muna Barat, Paguyuban Gorontalo dan Paguyuban Buton Selatan.

Asrun mengatakan, pawai budaya tersebut dilakukan pemerintah Kendari sebagai bentuk perhatian terhadap keharmonisan para etnis paguyuban yang ada di Kota Kendari untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUT ke-185 Kendari.

"Dalam setiap kesempayan saya katakan bahwa Kendari merupakan miniatur Indonesia, terdapat berbagai etnis dan beragam budaya yang memiliki warna dan ciri khas kemudian hidup tentram dan damai di daerah ini," katanya.

Pawai atau kirab tersebut lanjut Asrun, sebagai sarana hiburan bagi warga dan akan menambah wawasan kepada generasi, bahwa ke depan tidak ada lagi petak petak antaretnis.

Menurut dia, keanekaragaman tersebut harus disyukuri karena selama ini semua etnis hidup berdampingan dengan penuh kedamaian meski berbeda suku dan agama.

"Kegiatan ini juga dilakukan untuk mempererat hubungan silaturahim masyarakat dan memberikan peluang kepada semua etnis untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan," katanya.

Kegiatan tersebut katanya merupakan agenda tahunan setiap memperingati HUT Kendari, Asrun juga menyampaikan terimakasih atas dukungan seluruh paguyuban di Kendari untuk berpartisipasi dalam HUT Kendari.

Secara terpisah Ketua Komisi I DPRD Kendari Laode Ali Akbar mendukung upaya Pemerintah Kota Kendari untuk memeriahkan kegiatan pawai budaya nusantara pada tahun mendatang.

"Kami apresiasi kemeriahan pawai budaya nusantara yang dilakukan hari ini. Tetapi kami melihat memang belum maksimal semua etnis di Kendari terlibat dalam pawai ini, sehingga tahun mendatang harus lebih dimeriahkan lagi," kata Ali Akbar usia menyaksikan pawai Budaya Nusantara itu.

Menurut dia, DPRD siap mendukung penganggaran kegiatan yang bersifat mengangkat dan melestarikan budaya sebagai jati diri bangsa, yang salah satu caranya adalah melalui kegiatan tahunan Pawai Budaya Nusantara Kendari yang melibatkan seluruh etnis yang bermukim di Kendari.

"Agar seni dan budaya yang dimiliki masing-masing etnis tetap terjaga dengan baik, maka Pemerintah Kota Kendari harus memelihara dan melestarikan sebagai aset kekayaan budaya bangsa Indonesia yang ada di daerah ini," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Kendari Subhan juga mengapresiasi pelaksanaan pawai budaya nusantara tersebut karena bertujuan menjalin tali silaturahim antarsesama etnis di Kota Kendari. "Dengan hubungan kekeluargaan yang tinggi, maka hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan persatuan dapat dicegah lebih dini," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024