Kendari (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan, progres pembangunan jembatan Bahteramas di Teluk Kendari hingga kini terus berjalan. Salah satu pekerjaan penting yang kini sedang dilakukan yakni upaya penjinakan sejumlah bom aktif yang masih tertimbun di dasar laut.

"Salah satu solusi menjinakkan bom tersebut, yakni dengan cara diledakkan dari dasar laut, sekaligus meminimalisir resiko besar jika diangkat kedarat," kata Nur Alam di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sultra dan Mabes TNI Angkatan Laut terus melakukan koordinasi secara intensif untuk menjinakkan sejumlah ranjau yang diperkirakan masih ada yang aktif di teluk tersebut.

Hasil survei yang dilakukan tim dari Mabes TNI Angkatan Laut beberapa waktu lalu, sejumah bom aktif yang telah terdeteksi itu sulit dievakuasi didarat karena telah tertimbun lumpur teluk, yang diperkirakan sedalam 20-25 meter.

Lebih lanjut Gubernur Nur Alam, dana pembangunan jembatan teluk Kendari itu diperkirakan dapat bertambah menjadi Rp800 miliar lebih dari total anggaran semula Rp750 miliar.

"Perkiraan bertambahnya anggaran pembangunan jembatan sangat dimungkinkan karena banyaknya pekerjaan penunjang, termasuk penyesuaian teknis yang dilakukan tim secara ketat," ujanya.

Jembatan Bahteramas Teluk Kendari akan menghubungkan wilayah kota lama Kecamatan Kendari dari sisi utara dan sisi selatan di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli.

Pembangunan Jembatan yang diperkirakan rampung tahun 2018 itu, memiliki panjang sekitar 1.360 meter, dengan luas 24 meter, serta tinggi jembatan dari atas permukaan laut sekitar 25 meter.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024