Rumbia (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam mengimbau agar Persatuan Perawat Nasional Indonesia memberikan pelayanan terbaik dan ramah dalam menjalankan tugasnya di masyarakat.
Imbauan gubernur tersebut dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra Zuhuddin Kasim pada pembukaan Musyawarah Wilayah ke-6 yang dirangkaikan dengan Pekan Olahraga dan Seni PPNI Sultra di Rumbia, Kamis.
Ia menyebutkan, profesi perawat menempati porsi jumlah terbesar dalam komposisi tenaga kesehatan di berbagai sarana kesehatan yang ada. "Oleh karena secara kuantitas sangat besar, sehingga diperlukan strategi tertentu untuk diberdayakan terutama dalam program pembangunan kesehatan di wilayah masing-masing," ujarnya.
Persoalan jasa pelayanan, lanjut dia, di bidang kesehatan telah mendapatkan tekanan globalisasi termasuk keperawatan, sehingga mengharuskan perawat Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. "Patutlah diingat bahwa kuatnya tekanan tersebut perawat pula harus berhati-hati dan teruslah meningkatkan kompetensibila tetap ingin mendapatkan tempat dan kerpercayaan di hati masyarakat," imbuhnya.
Terkait kepengurusan organisasi PPNI, ia sangat yakin bahwasanya pihak pengurus mampu untuk memberikan pelayanan administrasi kepada anggotanya, mampu membangun konsolidasi baik secara internal maupun eksternal.
"Sejalan dengan itu pula harus senantiasa melakukan pembinaan peningkatan disiplin profesi sebagaimana amanat Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan," urainya.
Perawat juga, lanjut dia, dituntut agar tetap siap siaga serta merespon dengan cepat dan cerdas untuk menjawab tuntutan masyarakat yang lebih terbuka menyampaikan dan mengartikulasikan kepentingannya.
Sementara itu Wakil Bupati Bombana, Hj. Masyhura Ila Ladamay berharap agar rekomendasi yang dihasilkan dalam Muswil ke-6 PPNI dapat dijadikan rujukan bagi para bakal calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada Pilkada serentak tahun 2017.
"Rumusan dan rekomendasi yang dihasilkan tersebut menjadi sangat penting sebab dapat dijadikan platfom kebijakan daerah di bidang kesehatan pada masa-masa mendatang," ujar Masyhura.
Imbauan gubernur tersebut dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra Zuhuddin Kasim pada pembukaan Musyawarah Wilayah ke-6 yang dirangkaikan dengan Pekan Olahraga dan Seni PPNI Sultra di Rumbia, Kamis.
Ia menyebutkan, profesi perawat menempati porsi jumlah terbesar dalam komposisi tenaga kesehatan di berbagai sarana kesehatan yang ada. "Oleh karena secara kuantitas sangat besar, sehingga diperlukan strategi tertentu untuk diberdayakan terutama dalam program pembangunan kesehatan di wilayah masing-masing," ujarnya.
Persoalan jasa pelayanan, lanjut dia, di bidang kesehatan telah mendapatkan tekanan globalisasi termasuk keperawatan, sehingga mengharuskan perawat Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. "Patutlah diingat bahwa kuatnya tekanan tersebut perawat pula harus berhati-hati dan teruslah meningkatkan kompetensibila tetap ingin mendapatkan tempat dan kerpercayaan di hati masyarakat," imbuhnya.
Terkait kepengurusan organisasi PPNI, ia sangat yakin bahwasanya pihak pengurus mampu untuk memberikan pelayanan administrasi kepada anggotanya, mampu membangun konsolidasi baik secara internal maupun eksternal.
"Sejalan dengan itu pula harus senantiasa melakukan pembinaan peningkatan disiplin profesi sebagaimana amanat Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan," urainya.
Perawat juga, lanjut dia, dituntut agar tetap siap siaga serta merespon dengan cepat dan cerdas untuk menjawab tuntutan masyarakat yang lebih terbuka menyampaikan dan mengartikulasikan kepentingannya.
Sementara itu Wakil Bupati Bombana, Hj. Masyhura Ila Ladamay berharap agar rekomendasi yang dihasilkan dalam Muswil ke-6 PPNI dapat dijadikan rujukan bagi para bakal calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada Pilkada serentak tahun 2017.
"Rumusan dan rekomendasi yang dihasilkan tersebut menjadi sangat penting sebab dapat dijadikan platfom kebijakan daerah di bidang kesehatan pada masa-masa mendatang," ujar Masyhura.