Kupang (Antara News) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan data Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mencatat delapan kapal pesiar (Cruise Ship) mewah masuk ke pulau Komodo pada triwulan I-2016.

        Kapal pesiar tersebut semuanya tercatat sebagai kapal pesiar asing dari berbagai negara di dunia dengan ukuran serta jumlah penumpang yang bervariasi," katanya kepada Antara di Kupang, Senin.

        Mantan penjabat bupati Manggarai itu mengatakan hal tersebut terkait jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dengan menggunakan kapal pesiar ke Taman Nasional Komodo (TNK) dalam triwulan I-2016.  
   Menurut Ardu Jelamu dari delapan kapal pesiar tersebut juga diketahui sebanyak 3.210 wisatawan telah berkunjung ke Taman Nasional dengan menggunakan Kapal Pesiar mewah.

        Dari delapan kapal tersebut, katanya kapal dengan jumlah angkutan wisatawan paling banyak adalah kapal pesiar "Celebrity Millennium" dari perusahaan kapal "Celebrity Cruises Inc, Malta", yang membawa sebanyak 807 wisatawan mancanegara.

        "Kapal yang dilengkapi dengan fasilitas golf, Casino serta tempat latihan Yoga tersebut berkunjung ke Taman Nasional pada 10 Januari lalu dan tercatat sebagai kapal pesiar yang pertama kali masuk di Taman Nasional pada tahun 2016," katanya.

        Sementara itu, katanya kapal dengan jumlah angkutan wisatawan paling sedikit adalah Nobel Caledonia.     Kapal asal Inggris tersebut kata dia tercatat membawa angkutan wisatawan sebanyak 36 orang. "Kapal ini juga menjadi satu-satunya yang memilih Pulau Rinca sebagai lokasi kunjungan karena sebagian kapal pesiar lainnya memilih Pulau Komodo," katanya.

        Sementara itu, lanjut dia enam Kapal pesiar lain yang telah masuk di Taman Nasional diantaranya Ms Volendam, Ms Pasific Venus, Ms Europa 2, Ms Serenity, dan Ms Azamara Quest.

        Jumlah kapal dan wisatawan mancanegara itu belum termasuk wisatawan dari negara lain termasuk Jepang yang ingin mengunjungi Kabupaten Alor guna menikmati wisata bahari dengan dasar laut yang cocok untuk norkling.
"Apabila promosi yang tengah dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Jepang berhasil mengajak wisataan mancanegara asal Sakura itu maka jumlah wisatawan akan bertambah lagi.

        Saat ini katanya Kemenpar gencar membidik potensi wisatawan Jepang, dengan menggelar promo di Tokyo Marine Diving di Ikebukuro, April 2016 dan diharapkan ada yang tertarik melihat keindahan alah bawah laut di sejumlah tempat di Indonesia termasuk di NTT yaitu Labuan Bajo dan Alor.

        NTT kata dia memiliki potensi itu sehingga pemerintah dan masyarakat sangat mendukung promosi dan ajakan itu untuk mendatangkan 1.500 penyelam  yang ditargetkan ke berbagai daerah di Tanah Air.  
   Menurut dia saat ini berbagai pihak yang peduli terus mendorong Nusa Tenggara Timur (NTT) mewujudkan tekadnya menjadi destinasi atau daerah tujuan wisata dunia karena potensi pariwisatanya tidak kalah bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

        "Namun tekad itu bisa terwujud kalau objek-objek wisata serta seni budaya dan kerajinan yang dimiliki dipelihara dan dikembangkan secara baik dan terus-menerus sehingga diketahui dan menarik minat para wisatawan ke NTT," katanya.

        Sebab menurut dia, menjadikan NTT sebagai destinasi wisata dunia, maka semua pengelolaan aset wisata dan destinasi harus disesuaikan dengan pasar pariwisata dunia.

        Artinya, masyarakat diimbau untuk menjaga, memelihara destinasi wisata kita. Juga memelihara aset-aset seni dan budaya, kerajinan ekonomi kreatif dan mempromosikan ke daerah bahkan negara lain secara lengkap, sehingga menarik wisatawan.

        Pemerintah Daerah NTT tengah menangkap peluang ini dengan cara menyiapkan data-data yang akurat dan komprehensif terkait potensi pariwisata dan potensi sumber daya alam dan manusianya. "Ini semua dalam rangka mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia termasuk ke NTT di tahun 2019," katanya.

Pewarta : Hironimus Bifel
Editor :
Copyright © ANTARA 2024