Kendari (Antara News) - Wali Kota Kendari Asrun meresmikan penggunaan gedung baru Pasar Tradisional Lapulu, di Kendari, Senin.

"Penggunaan Pasar Lapulu merupakan bagian dari program revitalisasi pasar tradisional yang kita lakukan selama ini," kata Asrun saat memberikan sambutan.

Dikatakan, Pasar Tradisional Lapulu dibangun sejak tahun lalu dengan anggaran Rp10 miliar melalui program revitalisasi pasar dari Kementerian Perdagangan RI.  "Sesuai janji Pemkot Kendari, kios akan ditempati pedagang lama, untuk sewa kios belum kami pikirkan," kata Asrun.

Dikatakan, pemerintah akan terus membangun pasar tradisional di daerah itu terutama di pemukiman yang lokasinya jauh dari pasar tradisional yang ada saat ini.  "Kita sudah membangun Pasar Sentral Kendari, Pasar PKL, Pasar Baru Wuawua dan saat ini kita resmikan Pasar Lapulu," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kota Kendari Syam Alam melaporkan pembangunan pasar lapulu seluruhnya sudah rampung. Pekerjaan pasar tradisional ini menurut dia diselesaikan selama enam bulan. "Jumlah Kios yang bangun seluruhnya sebanyak 174 unit dan 34 lapak pedagang sayur," katanya.

Peresmian itu dihadiri oleh pimpinan SKPD lingkup Kota Kendari, Ketua TP PKK Kendari Sriyastin dan anggtota DPRD Kendari yang ditandai dengan penekanan tombol, pengguntingan pita, penandatanganan prasasti dan penyerahan kunci kios kepada pedagang.

Sementara  itu DPRD Kota Kendari mengapresiasi upaya Pemkot setempat yang memperbanyak pasar tradisional di daerah itu.

"Terobosan itu berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak, sehingga kami sangat mendukung upaya tersebut," kata ketua Komisi II DPRD Kendari, Subhan, usai menghadiri peresmian Pasar Tradisional Lapulu itu.

Ia mengatakan, sederetan pasar tradisional telah dibangun pemerintah di beberapa titik, meskipun di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah itu. "Sebut saja Pasar Sentral Kendari dengan anggaran Rp120 miliar, Pasar Wuawua dengan sekitar Rp66 miliar dan Pasar Lapulu dengan anggaran Rp10 miliar," kata dia.

Menurut dia, pembangunan pasar tradisional tersebut tidak menghambat pembangunan sektor dan bidang lainnya meskipun dana terbatas. "Kehadiran pasar tradisional untuk membendung pertumbuhan pasar modern yang sudah mulai menjamur di Kota Kendari, atau menyelamatkan keberadaan para pedagang tradisional," katanya.

Dikatakan, selaku anggota dewan yang memiliki fungsi penganggaran tentunya akan memberikan dukungan penuh terhadap terobosan itu, karena berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama para pedagang tradisional.

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024