Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2017 akan mendirikan dua smalter atau industri pemurnian nikel.

Rencana pendirian dua industri pemurnian nikel tersebut disampaikan Gubernur Sultra, Nur Alam melalui sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Pemerintah Provinsi Sultra, Lukman Abunawas pada pembukaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Sultra di Kendari, Kamis.

"Dua industri pemurnian nikel yang akan dibangun tahun 2017 itu akan ditempatkan di Kabupaten Bombana dan Konawe Utara," katanya dalam sambutan tertulis tersebut.

Menurut Nur Alam, dua industri smalter tersebut akan dibangun oleh investor asal Tiongkok yang bekerja sama dengan perusahaan nasional, PT Eka Cipta.

Nota kesepahaman atau MoU dari pendirian dua industri smalter tersebut kata dia, telah ditangani pihak investor dan Pemerintah Provnisi Sultra bersama pemerintah kedua kebupaten. "Kedua wilayah kabupaten yang akan menjadi lokasi pendirian industri smalter nikel ini, memiliki potensi tambang nikel yang cukup besar," katanya.

Jika pembangunan dua industri smalter tersebut telah selesai dibangun dan beroperasi normal kata dia, maka bukan hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sultra dan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah ini, melainkan juga bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Selama ini kontrbusi pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi ini mencapai 11,3 persen," katanya.

Tentu ujarnya, bila industri nikel di provinsi sudah berproduksi menghasilkan biji nikel, maka kotribusi sektor pertambangan terhadap pertubuhan ekonomi daerah akan lebih besar lagi.

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024