Batauga (Antara News) - Jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Batauga-Sampolawa hingga Lapandewa di Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara sepanjang kurang lebih 10 km dalam kondisi rusak parah.

Sepanjang ruas jalan poros berstatus jalan provinsi itu, Senin, kelihatan seluruh badan jalan aspalnya sudah terkupas, sehingga tampak seperti jalan tanah.

Pada beberapa bagian badan jalan berlubang-lubang seperti kubangan kerbau saat hujan, sehingga mengancaman keselamatan pengguna jalan.

Salah seorang tokoh masyarakat Sampolawa La Ode Bahari (52) mengatakan, ruas jalan poros Batauga-Sampolawa tersebut hanya tersentuh aspal sekitar 20 tahun lalu, ketika Gubernur Sultra dijabat La Ode Kaimuddin.

Setelah Kaimuddin tidak lagi menjadi Gubernur, kata dia pula, ruas jalan tersebut tak lagi mendapat perhatian dari Pemprov Sultra.

"Seluruh badan jalan sudah tidak beraspal lagi dan di beberapa bagian badan jalan berlubang-lubang seperti kubangan kerbau saat hujan," katanya pula.

Menurut dia, kondisi kerusakan jalan poros tersebut selalu menjadi komoditas politik pada setiap pemilu, baik pemilihan gubernur, pemilihan anggota legislatif, maupun pemilihan bupati seperti sekarang ini.

Para calon gubernur, calon anggota legislatif atau calon bupati selalu berjanji akan mengaspal ruas jalan lingkar Pulau Buton itu jika terpilih.

Namun ketika para calon tersebut terpilih, kata dia pula, sudah lupa dengan janji yang disampaikan kepada masyarakat saat kampanye.

Mereka, ujarnya, seperti sudah terlena dan asyik menikmati kursi empuk yang didapat dengan cara mengelabui rakyat.

"Masyarakat kami di wilayah Batauga, Sampolawa, dan Lapandewa ini sudah kenyang dengan janji calon gubernur dan calon bupati, namun tidak pernah ada realisasinya," kata dia lagi.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024