Raha (Antara News) - Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Muna meminta warga yang memiliki hewan ternak agar menyediakan kandang atau lahan ternak yang layak untuk habitat hewan peliharaan itu.

"Jangan biarkan hewan peliharaan kita berkeliaran di mana-mana, tapi buatkanlah kandang atau sediakan lahan ternak yang layak untuk tempat hidupnya," kata Kepala Dinas Peternakan Muna LM Yakub pada acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Napabalano, Rabu.

Yakub mewanti-wanti warga yang mempunyai hasrat mengembangkan usaha ternak sapi atau ayam, agar bagi yang mengusulkan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah itu, maka syarat utama adalah harus menyediakan tempat yang layak untuk usaha peternakan itu.

"Jika mereka mengusulkan permohonan bantuan sapi, maka titik perhatian utama yakni lokasi pengembalaan, begitu juga peternak ayam harus memiliki kandang yang layak, terutama terkait ukuran luasnya," ujarnya.

Ia menekankan penyediaan lahan dan kandang ternak tersebut karena melihat kondisi pemeliharaan hewan yang dilakukan warga di daerah itu umumnya membiarkan hewan ternaknya berkeliaran baik di jalan raya, pemukiman penduduk yang padat, maupun di tempat-tempat fasilitas umum seperti lapangan, halaman sekolah dan perkantoran.

"Ternak Sapi yang dipelihara masyarakat punya hobi jalan-jalan. Ini tentu sangat memiriskan karena kotoran sapi cukup mengganggu keindahan lingkungan terutama di jalan raya atau fasilitas umum, bahkan sapi yang berlalu lalang di jalan dapat membahayakan keselamatan pengendara kendaraan," ujarnya.

Padahal, kata dia, jika usaha perternakan ini dikelola melalui pola pengkandangan atau pengembalaan yang baik, maka hewan ternak itu bisa tumbuh dan berkembang baik secara kualitas maupun kuantias, yang akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan peternak.

"Banyak manfaat lain juga diperoleh dari pengelolaan ternak seperti sapi, selain limbah kotorannya bisa dijadikan pupuk pertanian, juga bisa dijadikan energi terbarukan berupa biogas," ujarnya.

"Sepatutnya tidak berada ditempat yang ramai rumah dan padat penduduk. Jika ini terjadi, kotoran hewan ini menyebarkan aroma tak sedap dan tentu akan masuk indera penciuman dengan cepat karena jaraknya yang cukup dekat," ujarnya lagi.

Menurut dia, jika peternak belum bisa menyediakan pembangunan kandang atau pagar lahan ternak mungkin bisa meminta bantuan pihak pemerintah desa untuk memprogramkan penyediaan sarana peternakan, sehingga Dinas Peternakan akan membantu pengadaan hewan ternak.

Yakub juga menyampaikan bahwa tahun ini Kabupaten Muna akan mendapatkan bantuan sapi "Brahman Cross" asal Australia sekitar 550 ekor atau satu ekor berbobot berat sekitar 700 kilogram sampai satu ton.

Menurut dia, pengelolaan hewan ternak impor itu tidak mudah dan membutuhkan lahan pengembalaan yang layak untuk usaha peternakan hewan itu.

Ia juga mengatakan, khusus kecamatan yang menggelar Musrenbang di Kecamatan Napabalano, Lasalepa dan Towea belum tersedia peruntukan bantuan sapi tersebut karena lahan yang dibutuhkan belum memenuhi syarat untuk pengelolaan hewan ternak impor itu.

"Tapi tidak menutup kemungkinan tahun berikutnya akan datang bantuan. Tapi dengan syarat, lahan dan lokasi pengembalaan harus disediakan," katanya yang bernada pencerahan kepada peserta Musrenbang tersebut.

Pewarta : Muhammad Ramadhan S
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024