Rumbia (Antara News) - Jalan poros penghubung antardesa di Kecamatan Kabaena Tengah dan Kabaena Timur rusak parah akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak satu bulan terakhir.
Kepala Desa Lengora Pantai, Kecamatan Kabaena Tengah, Arfan menuturkan, jalan poros menuju Desa Lengora Pantai Kecamatan Kabaena Tengah dari Desa Balo Kecamatan Kabaena Timur rusak sehingga sulit dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Jalan poros itu belum lama dikerjakan dengan dana sebesar Rp705 juta lebih dari alokasi APBD Tahun 2015, tetapi sulit dilewati sebab hasil pengerjaannya kurang baik," kata Arfan di Rumbia, Senin.
Menurut Arfan, parahnya kerusakan jalan dari desanya, mengakibatkan petani transmigran kesulitan menjual hasil kebunnya.
"Selama ini, warga desa yang sering menjual sayurnya di desa lain di Pulau Kaaena, memilih istrahat, karena parahnya kerusakan jalan," tutur Arfan.
Jidun S (70 Tahun) salah seorang warga Desa Lengora Pantai menuturkan pula, kerusakan jalan badan jalan disebabkan paritnya yang rendah sementara gestur tanahnya gembur.
"Makanya ketika hujan, parit yang dibuat oleh pihak kontraktor, tertimbun dan menjadi lumpur di sepanjang badan jalan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Tata Ruang dan Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana, Rahmat ST telah meminta agar pihak rekanan yang mengerjakan jalan pada poros Lengora Pantai dapat membuatkan parit di kedua bahu jalan.
"Kami pernah meminta pihak kontraktor agar membuatkan parit di jalan poros tersebut, tetapi tidak dilakukan dengan alasan mereka tidak memiliki alat berat berupa eskavator," katanya.
Jalan poros Lengora Pantai dikerjakan oleh pihak CV Bintang Pratama Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp705.800.000 yang pengerjaannya dianggap selesai sesuai kontrak pada 24 Desember 2015.
Kepala Desa Lengora Pantai, Kecamatan Kabaena Tengah, Arfan menuturkan, jalan poros menuju Desa Lengora Pantai Kecamatan Kabaena Tengah dari Desa Balo Kecamatan Kabaena Timur rusak sehingga sulit dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
"Jalan poros itu belum lama dikerjakan dengan dana sebesar Rp705 juta lebih dari alokasi APBD Tahun 2015, tetapi sulit dilewati sebab hasil pengerjaannya kurang baik," kata Arfan di Rumbia, Senin.
Menurut Arfan, parahnya kerusakan jalan dari desanya, mengakibatkan petani transmigran kesulitan menjual hasil kebunnya.
"Selama ini, warga desa yang sering menjual sayurnya di desa lain di Pulau Kaaena, memilih istrahat, karena parahnya kerusakan jalan," tutur Arfan.
Jidun S (70 Tahun) salah seorang warga Desa Lengora Pantai menuturkan pula, kerusakan jalan badan jalan disebabkan paritnya yang rendah sementara gestur tanahnya gembur.
"Makanya ketika hujan, parit yang dibuat oleh pihak kontraktor, tertimbun dan menjadi lumpur di sepanjang badan jalan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Tata Ruang dan Pekerjaan Umum Kabupaten Bombana, Rahmat ST telah meminta agar pihak rekanan yang mengerjakan jalan pada poros Lengora Pantai dapat membuatkan parit di kedua bahu jalan.
"Kami pernah meminta pihak kontraktor agar membuatkan parit di jalan poros tersebut, tetapi tidak dilakukan dengan alasan mereka tidak memiliki alat berat berupa eskavator," katanya.
Jalan poros Lengora Pantai dikerjakan oleh pihak CV Bintang Pratama Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp705.800.000 yang pengerjaannya dianggap selesai sesuai kontrak pada 24 Desember 2015.