Kendari (Antara News) - PDIP Kabupaten Buton Tengah kini sedang menjaring 10 kandidat Bupati Buton Tengah dengan membuka pendaftaran calon pada 17 Februari 2016.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sultra, Hugua di Kendari, Minggu, mengungkapkan para kandidat bupati yang telah mendaftar untuk mengikuti seleksi calon bupati Buton Tengah lewat PDIP tersebut antara lain, Abdul Hasan Mbou (mantan anggota DPRD Sultra), Mansyur Amila (Penjabat Bupati Buton Tengah), Rasyid Syawal (anggota DPRD Sultra) dan Ali Laopa (mantan wakil bupati Buton).
"Di antara kandidat bupati yang sudah mengambil formulir pendaftaran itu dan telah mengembalikan berkas ke panitia penjaringan calon bupati Buton Tengah periode 2017-2022, baru satu orang, yakni Mansyur Amila," katanya.
Semetara enam kabupaten/kota lainnya, kata dia, belum melaporkan jumlah calon bupati yang mendaftar di PDIP.
Menurut dia, PDIP hanya membuka pendaftaran calon bupati karena calon wakil bupati akan ditentukan sendiri oleh calon bupati.
"Kami PDIP menyerahkan sepenuhnya kepada calon bupati untuk menentukan sendiri siapa calon wakil bupati yang akan menjadi pendampingnya dalam pilkada nanti," katanya.
Menurut dia, para calon kepala daerah yang mendaftar lewat PDIP tersebut akan dilaporkan kepada DPP PDIP di Jakarta pada 29 April 2016.
Setelah nama-nama calon bupati tersebut dilaporkan ke DPP PDIP, kata dia, DPD PDIP Sultra akan melakukan serangkaian tes, mulai dari tes pengetahuan tentang ideologi partai hingga uji kelayakan atau "fit and proper test".
"Dalam penjaringan calon bupati, PDIP memberikan kesempatan seluas-seluasnya kepada setiap kandidat, baik kandidat dari kader partai sendiri maupun di luar kader partai. Setiap kandidat yang mendaftar melalui PDIP, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi calon bupati/wakil bupati dari PDIP," katanya.
Menurut dia dari tujuh kabupaten/kota penyelenggara Pilkada di Sultra, hanya di Pilkada Kolaka Utara PDIP dapat mengajukan calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Di kabupaten tersebut, PDIP memiliki enam kursi dari 25 kursi yang ada di DPRD Kolaka Utara.
"Di enam kabupaten/kota lainnya, PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan satu pasangan calon di KPU. Tentu partai yang bisa diajak berkoaliasi, partai yang memiliki pandangan serupa dengan PDIP dalam hal figur yang akan diusung," katanya.
Hugua mengungkapkan, pada Pilkada serentak 2015, PDIP hanya memenangi Pilkada di dua kabupaten dari tujuh kabupaten penyelenggara Pilkada. Dua pilkada kabupaten yang dimenangi PDIP tersebut yakni Kabupaten Kolaka Timur dan Buton Utara.
"Pada Pilkada serentak 2017, kita menargetkan memenangi Pilkada empat kabupaten dari tujuh kabupaten yang akan Pilkada," katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sultra, Hugua di Kendari, Minggu, mengungkapkan para kandidat bupati yang telah mendaftar untuk mengikuti seleksi calon bupati Buton Tengah lewat PDIP tersebut antara lain, Abdul Hasan Mbou (mantan anggota DPRD Sultra), Mansyur Amila (Penjabat Bupati Buton Tengah), Rasyid Syawal (anggota DPRD Sultra) dan Ali Laopa (mantan wakil bupati Buton).
"Di antara kandidat bupati yang sudah mengambil formulir pendaftaran itu dan telah mengembalikan berkas ke panitia penjaringan calon bupati Buton Tengah periode 2017-2022, baru satu orang, yakni Mansyur Amila," katanya.
Semetara enam kabupaten/kota lainnya, kata dia, belum melaporkan jumlah calon bupati yang mendaftar di PDIP.
Menurut dia, PDIP hanya membuka pendaftaran calon bupati karena calon wakil bupati akan ditentukan sendiri oleh calon bupati.
"Kami PDIP menyerahkan sepenuhnya kepada calon bupati untuk menentukan sendiri siapa calon wakil bupati yang akan menjadi pendampingnya dalam pilkada nanti," katanya.
Menurut dia, para calon kepala daerah yang mendaftar lewat PDIP tersebut akan dilaporkan kepada DPP PDIP di Jakarta pada 29 April 2016.
Setelah nama-nama calon bupati tersebut dilaporkan ke DPP PDIP, kata dia, DPD PDIP Sultra akan melakukan serangkaian tes, mulai dari tes pengetahuan tentang ideologi partai hingga uji kelayakan atau "fit and proper test".
"Dalam penjaringan calon bupati, PDIP memberikan kesempatan seluas-seluasnya kepada setiap kandidat, baik kandidat dari kader partai sendiri maupun di luar kader partai. Setiap kandidat yang mendaftar melalui PDIP, memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi calon bupati/wakil bupati dari PDIP," katanya.
Menurut dia dari tujuh kabupaten/kota penyelenggara Pilkada di Sultra, hanya di Pilkada Kolaka Utara PDIP dapat mengajukan calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Di kabupaten tersebut, PDIP memiliki enam kursi dari 25 kursi yang ada di DPRD Kolaka Utara.
"Di enam kabupaten/kota lainnya, PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengajukan satu pasangan calon di KPU. Tentu partai yang bisa diajak berkoaliasi, partai yang memiliki pandangan serupa dengan PDIP dalam hal figur yang akan diusung," katanya.
Hugua mengungkapkan, pada Pilkada serentak 2015, PDIP hanya memenangi Pilkada di dua kabupaten dari tujuh kabupaten penyelenggara Pilkada. Dua pilkada kabupaten yang dimenangi PDIP tersebut yakni Kabupaten Kolaka Timur dan Buton Utara.
"Pada Pilkada serentak 2017, kita menargetkan memenangi Pilkada empat kabupaten dari tujuh kabupaten yang akan Pilkada," katanya.