Kendari (Antara News) - Masyarakat Konawe Kepulauan yang bermukim di pesisir membutuhkan talut pemecah ombak untuk melindungi wilayah pemukiman penduduk dari abrasi akibat hantaman ombak.

Pada setiap musim angin timur, pemukiman penduduk di wilayah pesisir terutama di bagian Tenggara Pulau Wawonii, selalu dihantam obak yang cukup keras," kata Kepala Bidang Informasi, Komunikasi dan dan Telekomunikasi Dinas Perhubungan Konawe Kepulauan, Arsyad melalui telepon dari Langara, Jumat.

Hantaman ombak, kata dia, menyebabkan banyak rumah-rumah warga di pinggir pantai mengalami kerusakan karena pasir di lokasi rumah terkikis.

"Agar rumah-rumah warga di wilayah pesisir aman dari gempuran ombak pada setiap musim Timur, maka dibutuhkan talut pemecah ombak," katanya.

Menurut dia, warga Konawe Kepulauan yang bermukim di bagian tenggara dan timur Pulau Wawonii, saat ini masih terisolir karena jalan yang meghubungkannya dengan Langara, ibukota Konawe Kepulauan belum terbangun.

Pada setiap musim angin timur, kata dia, masyarakat di dua wilayah tersebut sulit berakses dengan dunia luar karena sarana transportasi kapal-kapal rakyat yang menjadi andalan tidak bisa beroperasi melayani penumpang akibat ombak laut yang sangat keras.

"Kondisi perairan laut bagian tenggara dan timur Pulau Wawoni berombak keras disertai tiupan angin kencang berlangsung kurang lebih selama empat sampai lima bulan," katanya.

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024