Kendari  (Antara News) - Wawasan ideologi kebangsaan bagi generasi muda dan pelajar di wilayah perbatasan Indonesia dan negara tetangga harus diperkuat sejak dini.

Penjabat Bupati Kabupaten Belu Wilhelmus Foni melalui telepon dari Belu, Kamis, mengatakan penguatan ideologi penting di wilayah perbatasan untuk menjamin kesetiaan mereka kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau saya berkunjung ke kampung-kampung atau ke sekolah di wilayah perbatasan saya biasa tanyakan, siapa presiden Indonesia. Tujuannya untuk menguatkan ideologi anak-anak kita," kata Wilhelmus Foni.

"Biasa juga saya tanyakan apa dasar negara kita, menyuruh murid SD hafal Pancasila atau menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tujuan menggugga semangat kebangsaan," ujar Wilhelmus.

Generasi muda di Kabupaten Belu di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timur Leste harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia dalam hal penguatan ideologi kebangsaan.

"Saya bisa katakan bahwa generasi muda rawan godaan dari generasi muda negara tetangga Timur Leste karena sesungguhnya mereka masih memiliki hubungan emosional," tambahnya.

Selain penguatan ideologi negara, juga warga yang berada di perbatasan antarnegara harus mendapat dukungan program pembangunan sesuai kondisi daerah tersebut.

Ia memberi contoh, di Kabupaten Belu perlu irigasi untuk pengairan lahan pertanian/perkebunan sehingga kesulitan air teratasi.

Demikian juga dengan pengadaan dan penyaluran pupuk serta infrastruktur penunjang ekonomi kerakyatan, antara lain, pasar dan kemudahan pinjaman modal.

Pewarta : Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024