Kendari  (Antara News) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan keuntungan usaha perbankan di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2015 turun 5,84 persen dibandingkan tahun 2014.

"Keuntungan usaha perbankan tahun 2015 hanya Rp885,66 miliar lebih, sedangkan tahun 2014 keuntungan usaha perbankan Rp940,55 miliar lebih," kata Kepala Perwakilan BI Sultra di Kendari, Jumat.

Menurut dia, keuntungan usaha perbankan tersebut diperoleh dari bunga penyaluran kredit sebanyak Rp14 triliun lebih selama tahun 2014, sedangkan di tahun 2015 kredit yang disalurkan sebanyak hampir Rp15,90 triliun.

Selain itu, selama tahun 2015 perbankan menghimpun dana dari masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) sebesar hampir Rp15,07 triliun dengan rasio penyaluran kredit atau LDR sebesar 105,50 persen.

"Dana pihak ketiga yang dihimpun perbankkan selama tahun 2015 sebanyak Rp15,066 triliun atau mengalami peningkatan 21,57 persen dibandingkan dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankkan selama tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp12,39 triliun lebih," katanya.

Sementara nilai deposito di perbankan, kata dia, mengalami peningkatan 40,97 persen bila dibandingkan dengan nilai deposito tahun 2014.

Selama 2014, nilai deposito di perbankan hanya tercatat sebesar Rp2,73 triliun lebih, meningkat menjadi Rp3,84 triliun lebih di tahun 2015 atau meningkat sebesar 40,97 persen.

"Meningkatnya nilai deposito yang mencapai 40,97 persen tersebut mengindikasikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan masih cukup tinggi," katanya.

Indikasi tersebut, katanya, dapat dilihat dari angka LDR yang mencapai 112,97 persen di bulan Oktober 2014 dan 100,50 persen pada Oktober 2015 yang tidak mengganggu usaha perbankan.

Artinya, ujar dia, karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan masih tinggi maka selama satu tahun terakhir tidak ada masyarakat yang menarik uang simpanan di bank dalam jumlah besar.

"Kondisi tersebut membuat usaha perbankan masih mendapat keuntungan yang cukup tinggi, meski terjadi penurunan laba atau keuntungan 2015, yakni hanya tercatat sebesar Rp885,66 miliar lebih atau menurun 5,84 persen bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp940,55 miliar lebih," katanya. 

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024