Cirebon (Antara News) - Presiden Joko Widodo mengecam serangan di Sarinah dan memerintahkan aparat keamanan segera mencari pelaku dan jaringannya.

         "Saya telah perintahkan Kapolri (Jenderal Polisi Badrodin Haiti), Menkopolhukam (Luhut Pandjaitan) untuk mengejar, menangkap, baik yang (terlibat-red) di peristiwa maupun di jaringan-jaringan," kata Presiden dalam keterangan pers di Cirebon, Kamis.

         Presiden menegaskan pemerintah dan Indonesia tidak boleh kalah oleh teror.

         "Negara,bangsa dan rakyat, kita tak boleh kalah, tidak boleh takut oleh aksi teror seperti ini. Saya berharap masyarakat tenang," tegas Presiden.

         Kepala Negara yang sedang melakukan kunjungan di Cirebon akan mempersingkat kunjungannya.

         Presiden Joko Widodo sampaikan duka cita dan simpati bagi korban serangan Sarinah.

         "Saya mendapatkan laporan informasi mengenai kejadian ledakan dan penembakan di Jalan Thamrin Jakarta, kita semua tentu saja berduka atas jatuhnya korban dari peristiwa ini," kata Presiden dalam keterangan pers di Cirebon, Kamis.

         Presiden juga mengecam serangan itu dan memerintahkan aparat keamanan menangkap pelaku dan jaringannya.

         Kepala negara yang tengah melakukan kunjungan kerja di Cirebon meminta masyarakat tenang dan memastikan negara tidak boleh kalah dari teror.

         Sementara itu Staf Khusus Presiden Johan Budi dalam keterangannya di kompleks Istana Presiden Jakarta mengatakan bahwa Presiden akan mempercepat kunjungan di Cirebon dan segera kembali ke Jakarta.

         Usai acara BKKBN di Cirebon, Presiden siang ini kembali bersama rombongan terbatas ke Jakarta menggunakan helikopter.

         Johan juga mengatakan Presiden akan melakukan rapat dengan Kapolri, Kepala BIN, Menko Polhukam dan jajaran terkait lainnya.

 
        Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan duka cita terhadap korban serangan bom di Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat dan mengimbau agar rakyat tidak boleh kalah dari aksi teror.

        "Bela sungkawa bagi para korban ledakan Sarinah.  Kita juga mengecam pelakunya.  Negara dan segenap rakyat tidak boleh kalah kepada aksi-aksi teror," kata Wapres Kalla dalam akun Twitter-nya, Kamis.

        Wapres terus memantau perkembangan kondisi pascaperistiwa ledakan bom di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis pagi.

        Wapres dijadwalkan menerima Delegasi Bisnis Iran pukul 14.00 WIB dan Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia pada 16.00 WIB di Kantor Wapres, Jakarta Pusat.

        Kamis, bom meledak di sekitar pelataran depan pusat perbelanjaan Sarinah, mulai pukul 10.40 WIB.  Ledakan terjadi hingga enam kali.

        Terpantau dari Wisma ANTARA di Jalan Medan Merdeka Selatan, asap ledakan sempat membumbung tinggi dan ledakan terdengar keras dan getarannya terasa cukup keras.

        Ledakan kedua terdengar sekitar pukul 10.53 WIB. Baku tembak terjadi di depan Sarinah setelah suara ledakan ketiga terjadi. Pos polisi yang ada di perempatan Sarinah tampak hancur. Sementara, ledakan kembali terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ledakan kelima terjadi 11.03 WIB,  dan ledakan keenam pukul 11.04 WIB.

        Tiga orang tampak tergeletak di dekat pos polisi perempatan Sarinah pascaledakan terjadi. Korban tergeletak di dekat pos polisi yang sudah hancur.

        Hingga saat ini lokasi masih disterilkan karena baku tembak antara polisi dan beberapa orang yang diduga pelaku ledakan masih terjadi.

        Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginstruksikan seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan menjadi Siaga-1 terkait adanya ledakan dan baku tembak di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis.

        "Ini menjadi 'warning' (peringatan, red.) bahwa seluruh daerah harus Siaga-1, amankan masyarakat untuk melancarkan proses hukum yang ada," kata Mendagri di Jakarta, Kamis.

        Dia mengatakan peristiwa yang diduga bom bunuh diri tersebut sudah ditangani dengan baik oleh Polda, Polri, dan TNI di lokasi kejadian.

        "Mudah-mudahan bisa terkuak ini gelagat apa, sampai berani ada ledakan bom bunuh diri di tengah kota, di Ibu Kota Negara," ujarnya.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024