Kendari  (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengembangkan tanaman jagung di 10 daerah dari 17 kabupaten/kota di daerah itu.

"Pengembangan kebun tanaman jagung tersebar pada sembilan kabupaten dan satu kota dengan total luas 18.500 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Tenggara Muhammad Nasir di Kendari, Sabtu.

Kedelapan kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Buton seluas 2.000 hektare, Kolaka Timur 2.000 hektare, Kabupaten Muna 1.500 hektare, Konawe Selatan 3.000 hektare dan Kolaka 4.000 hektare.

Selain itu juga di Kabupaten Bombana seluas 2.000 hektare, Muna Barat seluas 2.000 hektare, Wakatobi seluas 500 hektare dan Kolaka Utara 1.000 hektare.

"Sementara satu kota yang memperoleh bantuan pengembangan tanaman jagung tersebut adalah Kota Kendari seluas 500 hektare," katanya.

Ia mengatakan pengembangan tanaman jagung tersebut sebagai upaya khusus mendukung program swasembada pangan nasional yang digulirkan pemerintah pusat.

"Kita harapkan program ini bisa berjalan sesuai rencana sehingga kebun seluas 18.500 hektare dapat terolah dengan baik dan menghasilkan jagung yang optimal," kata Nasir.

Ia menjelaskan dalam mengembangkan tanaman jagung tersebut, Dinas Pertanian memperoleh dua sumber pembiayaan. Pertama, bersumber dari APBN-P tahun 2015 Kementerian Pertanian RI dengan nilai anggaran sebesar Rp11 miliar lebih atau setiap hektare Rp2.178.000.

"Kebun tanaman jagung yang dibiayai dengan dana APBN-P itu seluas 15.500 hektar. Sementara sumber dana yang kedua berasal dari program Gerakan Pengembangan Tanaman Terpadu (GPTT) tahun 2015 dengan nilai anggaran sebesar Rp2,178 juta per hektare dengan seluas 3.000 hektare," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024