Kendari (Antara News) - Pelaksanaan Festival Seni Qasidah Nasional XX yang berlangsung pada 12-18 November 2015 resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara di Alun-Alun Kota Kendari, Rabu (18/11) malam.

Penutupan kegiatan religius berskala besar itu dihadiri Ketua Umum DPP Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Euis Sri Mulyani, Sekretaris DPW Lasqi Sultra Masyhura Illa Ladamai, dan pimpinan kontingen provinsi se-Indonesia serta sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Sultra.

"Kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat karena melalui festival seni qasidah nasional dengan lantunan syair lagu religius yang inovatif mampu memotivasi para remaja sebagai penerus bangsa. Ini merupakan alat praktis dan persuasif guna membendung limbah informasi yang merusak generasi muda.," kata Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata.

Menurut dia, penyelenggaraan festival seni qasidah nasional yang diprakarsasi oleh DPP Lasqi bekerja sama dengan DPW Lasqi Sultra dan Kementerian Agama Provinsi Sultra sebagai tuan rumah sangatlah penting artinya dalam rangka memacu laju pembangunan bangsa yang sarat dengan muatan dan rumusan nilai agama.

"Ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab dan peran serta lembaga seni budaya, tokoh pimpinan agama termasuk seniman untuk melaksanakan pembangunan dan menjawab tantangan yang dihadapi melalui pintu seni budaya Islam," katanya.

Saleh Lasata menyampaikan atas nama pemerintah dan masyarakat Sultra mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang menyukseskan kegiatan akbar ini, dan khusunsya DPP Lasqi yang telah mempercayakan Sultra sebagai tuan rumah.

"Kami juga minta maaf atas kekurangan dari pelaksanaan kegiatan festival seni qasidah nasional di Kendari," katanya.

Kegiatan Festival Seni Qasidah Nasional XX di Kendari diikuti sekitar 1.250 peserta dari 32 provinsi minus Bangka Belitung dan Kalimantan Utara.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2025