Baubau (Antara News) - Pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Murhum Kota Baubau menambah jumlah petugas kebersihan untuk meningkatkan pelayanan dan menumbuhkan rasa nyaman di area kepelabuhanan itu.
"Kami menambah jumlah personil kebersihan dari sebelumnya hanya dua orang, sekarang menjadi 10 orang petugas `cleaning service`," kata Kasi Kesyahbandaran KUPP Murhum, Abdul Rahman di Baubau, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kebersihan di kawasan pelabuhan tempat persinggahan kapal Pelni dan kapal pelayaran rakyat itu sejak tahun 2014.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan agar dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat dengan maksimal.
Selain itu juga, kata dia, Pelabuhan Murhum memiliki area yang cukup luas, sehingga tidak bisa maksimal melakukan pelayanan kebersihan, kalau hanya dilakukan oleh dua orang petugas kebersihan, sehingga kini ditambah delapan orang petugas cleaning service itu.
Ia menambahkan, petugas kebersihan itu bekerja selama enam hari kerja dengan upah per bulan sebesar Rp 1,7 juta yang bersumber dari anggaran DIPA.
"Mereka juga tetap bekerja di saat hari libur," ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan pelayanan kebersihan pelabuhan itu, kata dia, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan pengadaan sarana dan prasana kepada pemerintah pusat di antaranya bantuan mobil truk pengangkut sampah dan bak tempat penampungan sampah sementara.
"Kami belum memiliki bak sampah yang memadai, sehingga sampah saat ini masih ditampung di belakang pos jaga. Nanti ada petugas dari Dinas Kebersihan Kota Baubau mengangkut sampah itu untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Wakonti," tandasnya.
Dia berharap, usulan pengadaan sarana truk dan bak sampah kepada Kementerian Perhubungan itu bisa direalisasikan. Apalagi Pelabuhan Murhum Baubau merupakan salah satu pelabuhan percontohan di Indonesia
"Mudah-mudahan pengadaannya bisa direalisasi tahun ini, agar bisa dioperasikan pada tahun 2016, sehingga harapan kami pelabuhan ini bisa bersaing dengan pelabuhan lain," ujarnya.
"Kami menambah jumlah personil kebersihan dari sebelumnya hanya dua orang, sekarang menjadi 10 orang petugas `cleaning service`," kata Kasi Kesyahbandaran KUPP Murhum, Abdul Rahman di Baubau, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kebersihan di kawasan pelabuhan tempat persinggahan kapal Pelni dan kapal pelayaran rakyat itu sejak tahun 2014.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan agar dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat dengan maksimal.
Selain itu juga, kata dia, Pelabuhan Murhum memiliki area yang cukup luas, sehingga tidak bisa maksimal melakukan pelayanan kebersihan, kalau hanya dilakukan oleh dua orang petugas kebersihan, sehingga kini ditambah delapan orang petugas cleaning service itu.
Ia menambahkan, petugas kebersihan itu bekerja selama enam hari kerja dengan upah per bulan sebesar Rp 1,7 juta yang bersumber dari anggaran DIPA.
"Mereka juga tetap bekerja di saat hari libur," ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan pelayanan kebersihan pelabuhan itu, kata dia, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan pengadaan sarana dan prasana kepada pemerintah pusat di antaranya bantuan mobil truk pengangkut sampah dan bak tempat penampungan sampah sementara.
"Kami belum memiliki bak sampah yang memadai, sehingga sampah saat ini masih ditampung di belakang pos jaga. Nanti ada petugas dari Dinas Kebersihan Kota Baubau mengangkut sampah itu untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Wakonti," tandasnya.
Dia berharap, usulan pengadaan sarana truk dan bak sampah kepada Kementerian Perhubungan itu bisa direalisasikan. Apalagi Pelabuhan Murhum Baubau merupakan salah satu pelabuhan percontohan di Indonesia
"Mudah-mudahan pengadaannya bisa direalisasi tahun ini, agar bisa dioperasikan pada tahun 2016, sehingga harapan kami pelabuhan ini bisa bersaing dengan pelabuhan lain," ujarnya.