Manado (Antara News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo 100 megawatt (MW) akan menjadi pembangkit pertama beroperasi untuk program 35 ribu MW.

        Program 35 ribu MW adalah target pembangunan pembangkit listrik selama lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

        Pembangunan PLTG Gorontalo berkapasitas 100 MW yang sedang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Pembangkitan Sulawesi (UIP XII), termasuk dalam salah satu program pembangunan pembangkit 35 ribu MW yang menjadi program prioritas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla di bidang infrastruktur ketenagalistrikan," kata General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan di Manado, Kamis.

        PLN optimistis pembangunan pembangkit yang dimulai awal September 2015 telah dapat beroperasi tahap awal sebesar 50 MW pada akhir bulan Desember 2015.

        Lokasi pembangunan PLTG 100 MW Gorontalo di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo.

        "Melihat kondisi riil di lapangan, dimana dari sisi pekerjaan sipil dan konstruksi telah mencapai hampir 50 persen. Kemudian, telah hadirnya material utama, yaitu empat unit mesin gas produksi General Electric dengan kapasitas masing-masing 25 MW, serta sejumlah progres lainnya yang telah dilakukan oleh PT PP (Persero), selaku BUMN Karya yang menjadi kontraktor utama Engineering Procurement Construction (EPC)," jelasnya.

        Ini juga menjadi salah satu bukti sinergi antar BUMN yang nyata, antara PT PLN (Persero) dengan PT PP (Persero) dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.

        Site Project Manager PLTG 100 MW Gorontalo Mochamad Ichsan dari PT PP (Persero) menyampaikan bahwa untuk lebih mendorong upaya mempercepat proses pembangunan maka pihaknya akan menambah 150 lagi tenaga kerja, sehingga total akan menjadi sekitar 400 pekerja yang bekerja selama 24 jam nonstop.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024