Jakarta (Antara News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pada forum kerja sama Asia-Eropa menyerukan bahwa masa depan kemitraan strategis Asia dan Eropa akan ditentukan oleh kerja sama pembangunan konektivitas dan ekonomi kedua kawasan.

        Pernyataan itu disampaikan Menlu RI saat menjadi pembicara utama dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri (PTM) ke-12 "Asia-Europe Meeting" (ASEM) yang diadakan di Luksemburg pada 5-6 November, menurut keterangan pers Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Senin.

        Pada pertemuan itu, Menlu Retno menyuarakan pentingnya pengembangan transportasi Asia dan Eropa, antara lain perhubungan udara melalui "code sharing", perhubungan maritim melalui pembangunan pelabuhan dan industri perkapalan, dan transportasi darat yang mencakup pembangunan jalan dan jembatan.

        Menlu RI juga menekankan mengenai konektivitas antara penduduk Asia dan Eropa. Hal itu, menurut dia, dapat dicapai antara lain dengan kerja sama pertukaran pelajar, think-tank, penelitian, kebudayaan.

        Selain isu konektivitas, isu lain yang dibahas dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEM adalah perubahan iklim, kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan, manajemen risiko dan mitigasi bencana, terorisme dan radikalisme, migrasi dan penyelundupan manusia, perdamaian dan stabilitas kawasan, ketahanan energi dan penyiapan generasi muda Asia-Eropa.

        PTM ASEM itu dihadiri oleh para Menlu dan pejabat tinggi dari 53 Mitra ASEM. Menlu Uni Eropa, Federica Mogherini bertindak sebagai ketua pertemuan tersebut, sedangkan Menlu Luksemburg menjadi tuan rumah.

        PTM ASEM itu ditujukan untuk membahas penyiapan substansi pertemuan para kepala negara dan pemerintahan ASEM ke-11 yang akan diadakan pada 2016 di Mongolia, bertepatan dengan perayaan 20 tahun berdirinya ASEM.

        ASEM merupakan kerjasama informal Asia dan Eropa yag dibentuk pada 1996 dan mempromosikan kerja sama politik, ekonomi dan sosial budaya.

         Gabungan Asia dan Eropa mencerminkan kekuatan dunia yang berpengaruh, dengan jumlah penduduk kedua benua mencapai 60 persen penduduk dunia.

Pewarta : Yuni Arisandy
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024