Kupang (Antara News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan kehadiran Telkomsel di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, memiliki misi khusus dalam upaya membantu menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI).
"Saya berharap agar Telkomsel terus memperkuat jaringannya di wilayah-wilayah perbatasan antara NTT dengan Timor Leste, sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI," kata Gubernur Lebu Raya, di Kupang, Selasa.
Gubernur mengemukakan hal itu, saat pertemuan dengan Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid yang didampingi Executive VP Area Jawa Bali Yetty Kusumawati serta jajaran Manajemen Telkomsel Area Jawa Bali.
Pertemuan Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid dan Gubernur NTT itu untuk menyampaikan perkembangan pembangunan jaringan Telkomsel di NTT, khususnya di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Negara Timor Leste.
Selain itu, kehadiran Mas'ud Khamid juga sekaligus untuk mengecek persiapan jaringan di wilayah perbatasan menjelang kunjungan tiga Menteri, Kapolri dan Panglima TNI ke Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Mota Ain di Kabupaten Belu pada Rabu (4-5) November 2015.
"Terima kasih atas perhatian Telkomsel kepada masyarakat NTT yang tentunya juga membantu kami dalam meningkatkan promosi sektor pariwisata di NTT. Kami juga berharap keutuhan NKRI terjaga dengan hadirnya jaringan Telkomsel di perbatasan negara," kata Frans Lebu Raya.
Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengatakan Telkomsel Indonesia, terus meningkatkan layanan komunikasi di perbatasan RI dengan Timor Leste (RDTL) lewat peningkatkan teknologi 2G ke 3G.
"Jika selama ini masyarakat kita di perbatasan menggunakan fasilitas telepon selular hanya sebatas untuk SMS dan telepon semata, sekarang sudah bisa mengakses data lewat internet," katanya.
Dia mengatakan saat ini Telkomsel telah menggelar 12 BTS di wilayah tapal batas.
Menurut dia, untuk meningkatkan pelayanan komunikasi di perbatasan, Telkomsel tidak hanya meningkatkan teknologi 3G, tetapi juga membangun BTS di wilayah ketinggian untuk menangkal masuknya sinyal dari Timor Telkom milik Timor Leste.
"Saya berharap agar Telkomsel terus memperkuat jaringannya di wilayah-wilayah perbatasan antara NTT dengan Timor Leste, sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI," kata Gubernur Lebu Raya, di Kupang, Selasa.
Gubernur mengemukakan hal itu, saat pertemuan dengan Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid yang didampingi Executive VP Area Jawa Bali Yetty Kusumawati serta jajaran Manajemen Telkomsel Area Jawa Bali.
Pertemuan Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid dan Gubernur NTT itu untuk menyampaikan perkembangan pembangunan jaringan Telkomsel di NTT, khususnya di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Negara Timor Leste.
Selain itu, kehadiran Mas'ud Khamid juga sekaligus untuk mengecek persiapan jaringan di wilayah perbatasan menjelang kunjungan tiga Menteri, Kapolri dan Panglima TNI ke Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Mota Ain di Kabupaten Belu pada Rabu (4-5) November 2015.
"Terima kasih atas perhatian Telkomsel kepada masyarakat NTT yang tentunya juga membantu kami dalam meningkatkan promosi sektor pariwisata di NTT. Kami juga berharap keutuhan NKRI terjaga dengan hadirnya jaringan Telkomsel di perbatasan negara," kata Frans Lebu Raya.
Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengatakan Telkomsel Indonesia, terus meningkatkan layanan komunikasi di perbatasan RI dengan Timor Leste (RDTL) lewat peningkatkan teknologi 2G ke 3G.
"Jika selama ini masyarakat kita di perbatasan menggunakan fasilitas telepon selular hanya sebatas untuk SMS dan telepon semata, sekarang sudah bisa mengakses data lewat internet," katanya.
Dia mengatakan saat ini Telkomsel telah menggelar 12 BTS di wilayah tapal batas.
Menurut dia, untuk meningkatkan pelayanan komunikasi di perbatasan, Telkomsel tidak hanya meningkatkan teknologi 3G, tetapi juga membangun BTS di wilayah ketinggian untuk menangkal masuknya sinyal dari Timor Telkom milik Timor Leste.