Kendari (Antara News) - Sebanyak 213 angler (pemancing) siap mengadu peruntungan dan kemampuan memancing pada lomba mancing dalam rangkaian festival Pulau Bokori Sulawesi Tenggara yang berlangaung 29 Oktober sampai 1 November 2015.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sulawesi Tenggara, Zainal Koedoes, di Kendari, Rabu, mengatakan para pemancing itu nantinya akan bergabung bersama puluhan peserta lomba fotografi, lomba karya tulis jurnalistik dan ratusan peserta kompetisi bola volly pantai yang merupakan spesial event festival Bokori tersebut.
"Jadi seperti yang sudah pernah saya sampaikan, dalam Festival Bokori ini ada sejumlah kegiatan. Selain lomba mancing, juga ada lomba fotografi dan lomba karya tulis jurnalistik. Sementara untuk kompetisi bola volley pantai merupakan kegiatan yang berstatus special event," kata Zainal.
Menurut dia, persiapan panitia saat ini untuk seluruh kegiatan sudah mencapai 95 persen.
Diharapkan, selain Gubernur Sulawesi Tenggara, kegiataan Festival Bokori terutama untuk acara pembukaan juga akan dihadiri pihak Kementrian Pariwisata.
"Dari hasil komunikasi kami, ada sejumlah pejabat Kementrian Pariwisata setingkat Deputi menyatakan diri siap untuk menghadiri Festival Bokori," kata Zainal.
Penanggung Jawab Bokori Fun Fishing yang merupakan bagian dari kegiatan Festival Bokori Dedy Kurniawan menyatakan total 213 angler itu terbagi menjadi 71 tim.
"Para pemancing atau peserta lomba mancing ini didominasi dari lokal Sultra seperti Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan Muna," katanya.
Selain itu lanjut Dedy, acara lomba mancing itu diikuti pula pemancing profesional dari Surabaya, Jakarta, Palu (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), Balikpapan, Cirebon, Menado (Sulawesi Utara) dan para pemancing dari sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan seperti Makassar, Kabupaten Bone, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Selayar.
"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemancing asal Sulawesi Tenggara. Karena mereka akan mengadu kemampuan dan peruntungan dengan para pemancing yang berasal dari provinsi lain," kata Dedy.
Ia menjelaskan, sejatinya kegiatan ini lebih diprioritaskan untuk mempromosikan potensi wisata mancing yang ada di Sulawesi Tenggara dengan luas perairan yang melebihi luas daratan, daerah itu memiliki banyak spot pemancingan yang layak untuk dijadikan lokasi wisata mancing.
"Selain itu, kegiatan lomba mancing yang kami kemas dengan sebutan Bokori Fun Fishing 2015 ini ingin kami jadikan media untuk memupuk persaudaraan seluruh pemancing baik di daerah ini maupun secara nasional," pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sulawesi Tenggara, Zainal Koedoes, di Kendari, Rabu, mengatakan para pemancing itu nantinya akan bergabung bersama puluhan peserta lomba fotografi, lomba karya tulis jurnalistik dan ratusan peserta kompetisi bola volly pantai yang merupakan spesial event festival Bokori tersebut.
"Jadi seperti yang sudah pernah saya sampaikan, dalam Festival Bokori ini ada sejumlah kegiatan. Selain lomba mancing, juga ada lomba fotografi dan lomba karya tulis jurnalistik. Sementara untuk kompetisi bola volley pantai merupakan kegiatan yang berstatus special event," kata Zainal.
Menurut dia, persiapan panitia saat ini untuk seluruh kegiatan sudah mencapai 95 persen.
Diharapkan, selain Gubernur Sulawesi Tenggara, kegiataan Festival Bokori terutama untuk acara pembukaan juga akan dihadiri pihak Kementrian Pariwisata.
"Dari hasil komunikasi kami, ada sejumlah pejabat Kementrian Pariwisata setingkat Deputi menyatakan diri siap untuk menghadiri Festival Bokori," kata Zainal.
Penanggung Jawab Bokori Fun Fishing yang merupakan bagian dari kegiatan Festival Bokori Dedy Kurniawan menyatakan total 213 angler itu terbagi menjadi 71 tim.
"Para pemancing atau peserta lomba mancing ini didominasi dari lokal Sultra seperti Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan Muna," katanya.
Selain itu lanjut Dedy, acara lomba mancing itu diikuti pula pemancing profesional dari Surabaya, Jakarta, Palu (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), Balikpapan, Cirebon, Menado (Sulawesi Utara) dan para pemancing dari sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan seperti Makassar, Kabupaten Bone, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Selayar.
"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemancing asal Sulawesi Tenggara. Karena mereka akan mengadu kemampuan dan peruntungan dengan para pemancing yang berasal dari provinsi lain," kata Dedy.
Ia menjelaskan, sejatinya kegiatan ini lebih diprioritaskan untuk mempromosikan potensi wisata mancing yang ada di Sulawesi Tenggara dengan luas perairan yang melebihi luas daratan, daerah itu memiliki banyak spot pemancingan yang layak untuk dijadikan lokasi wisata mancing.
"Selain itu, kegiatan lomba mancing yang kami kemas dengan sebutan Bokori Fun Fishing 2015 ini ingin kami jadikan media untuk memupuk persaudaraan seluruh pemancing baik di daerah ini maupun secara nasional," pungkasnya.