Kendari (Antara News) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara mengungkapkan kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) petani di daerah itu, baru terpenuhi sekitar 20 persen dari kondisi ideal.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Nasir di Kendari, Selasa, mengatakan selain alat pertanian, kebutuhan petani yang juga masih jauh dari ideal adalah kebutuhan sarana produksi berupa pupuk.
"Kebutuhan pupuk seperti urea, SP3 dan ZA, baru terpenuhi antara 60 persen sampai 70 persen," katanya.
Menurut dia, masih minimnya pemenuhan kebnutuhan alat pertanian dan sarana produksi tersebut menyebabkan produksi padi petani di daerah itu belum maksimal.
Saat ini kata dia, produksi padi para petani sawah Sultra pada areal tanam seluas 121.000 hektare, baru mencapai 657.000 ton gabah kering giling (GKG).
"Kalau kebutuhan sarana produksi dan alat pertanian terpenuhi secara memadai, produksi padi pada luas tanam 121.000 hektare bisa mencapai 900.000 ton atau produksi per hektare sebesar 8,1 ton sampai 9,0 ton GKG," katanya.
Ia berharap Kementerian Pertanian dapat memberikan perhatian terhadap pengembangan pertanian di Sultra sehingga kebutuhan alat pertanian dan sarana produksi petanian di daerah ini bisa terpenuhi secara memadai.
"Kalau lahan pertanian Sultra bisa berporduksi optimal, daerah ini bisa menjadi salah satu daerah penyangga ketersediaan pangan nasional," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Nasir di Kendari, Selasa, mengatakan selain alat pertanian, kebutuhan petani yang juga masih jauh dari ideal adalah kebutuhan sarana produksi berupa pupuk.
"Kebutuhan pupuk seperti urea, SP3 dan ZA, baru terpenuhi antara 60 persen sampai 70 persen," katanya.
Menurut dia, masih minimnya pemenuhan kebnutuhan alat pertanian dan sarana produksi tersebut menyebabkan produksi padi petani di daerah itu belum maksimal.
Saat ini kata dia, produksi padi para petani sawah Sultra pada areal tanam seluas 121.000 hektare, baru mencapai 657.000 ton gabah kering giling (GKG).
"Kalau kebutuhan sarana produksi dan alat pertanian terpenuhi secara memadai, produksi padi pada luas tanam 121.000 hektare bisa mencapai 900.000 ton atau produksi per hektare sebesar 8,1 ton sampai 9,0 ton GKG," katanya.
Ia berharap Kementerian Pertanian dapat memberikan perhatian terhadap pengembangan pertanian di Sultra sehingga kebutuhan alat pertanian dan sarana produksi petanian di daerah ini bisa terpenuhi secara memadai.
"Kalau lahan pertanian Sultra bisa berporduksi optimal, daerah ini bisa menjadi salah satu daerah penyangga ketersediaan pangan nasional," katanya.