Kolaka (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kolaka akan meningkatkan sarana dan prasarana Balai Benih Udang (BBU) yang berada di Kecamatan Iwoinmendaa dan Watubangga.
Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kolaka Umar Sakka, Rabu mengatakan, balai benih udang yang ada di daerah itu belum berfungsi secara maksimal dalam pembenihan udang sehingga tahun ini, DKP akan uji coba pembenihan udang Vaname.
"Pada tahun ini, kita uji coba pembibitan larva udang Vaname di kolam pemeliharaan di desa babarina yang saat ini merupakan salah satu komoditas ekspor," katanya.
Menurut Umar, di Desa Babarina ada beberapa kolam pembenihan yang ada, namun untuk uji coba DKP baru memanfaatkan dua kolam yang berukuran besar dengan menggunakan noklius (telur) udang vaname yang didatangkan dari Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.
"Kita uji coba dulu satu juta telur dengan proses penetasan 23 hari," ungkapnya.
Meskipun demikian Umar juga menjelaskan saat ini upaya pembenihan benur udang itu terkendala dengan kondisi cuaca yang panas sehingga akan mempengaruhi penetasan telur benur itu hingga 20 persen.
Sementara, lanjut dia, animo masyarakat nelayan tambak mengenai pengembangan udang vaname ini sangat besar bahkan sudah menjadi primadona, itu dibuktikan dengan besarnya lokasi tambak yang tersebar di Kabupaten Kolaka mencapai 3.500 hektare.
"Hanya kendalanya adalah ketersediaan benih udang vaname sangat kurang serta harga yang tinggi di pasaran, makanya pihak DKP mencoba untuk melakukan pembenihan untuk mencukupi kebutuhan pembudidaya," jelasnya.
Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kolaka Umar Sakka, Rabu mengatakan, balai benih udang yang ada di daerah itu belum berfungsi secara maksimal dalam pembenihan udang sehingga tahun ini, DKP akan uji coba pembenihan udang Vaname.
"Pada tahun ini, kita uji coba pembibitan larva udang Vaname di kolam pemeliharaan di desa babarina yang saat ini merupakan salah satu komoditas ekspor," katanya.
Menurut Umar, di Desa Babarina ada beberapa kolam pembenihan yang ada, namun untuk uji coba DKP baru memanfaatkan dua kolam yang berukuran besar dengan menggunakan noklius (telur) udang vaname yang didatangkan dari Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.
"Kita uji coba dulu satu juta telur dengan proses penetasan 23 hari," ungkapnya.
Meskipun demikian Umar juga menjelaskan saat ini upaya pembenihan benur udang itu terkendala dengan kondisi cuaca yang panas sehingga akan mempengaruhi penetasan telur benur itu hingga 20 persen.
Sementara, lanjut dia, animo masyarakat nelayan tambak mengenai pengembangan udang vaname ini sangat besar bahkan sudah menjadi primadona, itu dibuktikan dengan besarnya lokasi tambak yang tersebar di Kabupaten Kolaka mencapai 3.500 hektare.
"Hanya kendalanya adalah ketersediaan benih udang vaname sangat kurang serta harga yang tinggi di pasaran, makanya pihak DKP mencoba untuk melakukan pembenihan untuk mencukupi kebutuhan pembudidaya," jelasnya.