Kendari  (Antara News) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara menyosialisasikan bahaya lanina kepada para petani sawah pascaelnino atau kekeringan yang melanda wilayah provinsi itu berlalu.

"Kita menyosialisasikan bahaya lanina kepada para petani karena setelah kemarau panjang berakhir biasanya terjadi curah hujan tinggi yang bisa menimbulkan lanina atau kelebihan air pada tempat-tempat dataran rendah," kata Kepala Distan Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Sabtu.

Oleh karena itu kata dia, lahan persawahan yang lokasinya berada di dataran rendah yang memungkinkan dilanda lanina secara berlebihan, agar jangan dulu ditanami padi di awal musim hujan.

Masalahnya kata dia, air hujan yang berlebihan di awal musim hujan, bisa menyebabkan tanaman padi sawah terendam air sehingga tidak bisa berproduksi atau gagal panen.

"Musim kemarau dan musim hujan yang berlebihan, sama-sama membawa dampak buruk bagi tanaman, menurunkan jumlah produksi atau gagal panen," katanya.

Boleh jadi kata dia, saat musim penghujan datang membawa hujan lebat yang dapat mengakibatkan lanina atau kelebihan air sehingga memungkinkan terjadi banjir dan tanaman padi sawah terendam air.

"Oleh karena itu, kita harapkan para petani yang lahan persawahannya berada di kerendahan, agar tidak terburu-buru melakukan penanaman padi di awal musim hujan, bersabar menunggu kondisi hujan yang tepat untuk menanam sehingga tidak menimbulkan kerugian petani," katanya. 

Pewarta : oleh Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024