Kendari (Antara News) - Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sulawesi Tenggara menggodok 56 atlet perahu naga, kayak dan cano menghadapi prakualifikasi PON XIX yang dijadwalkan 13-19 November 2015 di Jawa Barat.
Sekretaris PODSI Sultra Firman Aco di Kendari, Rabu, mengatakan 56 atlet yang sedang menjalani pelatihan terpusat direkrut dari klub-klub maupun binaan pengurus tingkat kabupaten/kota.
"Dari 56 orang pedayung yang intensif menjalani latihan akan diseleksi menjadi tim inti sebanyak 34 orang. Seleksi untuk menemukan pedayung terbaik menjadi otoritas pelatih," kata Firman.
Penyelenggaraan pelatihan terpusat menghadapi pra-PON November 2015 terbilang singkat namun atlet dan pelatih tetap semangat menjalankan program latihan.
PODSI Sultra yang dikenal sebagai lumbung atlet nasional mempersiapkan 56 atlet, terdiri dari 14 pedayung putri dan 42 putra.
Pelatih perahu Sultra Dodong mengatakan volume latihan disesuaikan dengan kondisi stamina para atlet agar ada keseimbangan.
Idealnya setiap jenis lomba, yakni perahu naga, kayak dan cano diperkuat masih-masing atlet namun karena kuota terbatas dari KONI Sultra sehingga ada pedayung yang bertanding rangkap.
"Kalau para atlet konsentrasi pada satu jenis atau nomor pertandingan pasti kesiapan lebih maksimal," kata Dodong.
Sekretaris PODSI Sultra Firman Aco di Kendari, Rabu, mengatakan 56 atlet yang sedang menjalani pelatihan terpusat direkrut dari klub-klub maupun binaan pengurus tingkat kabupaten/kota.
"Dari 56 orang pedayung yang intensif menjalani latihan akan diseleksi menjadi tim inti sebanyak 34 orang. Seleksi untuk menemukan pedayung terbaik menjadi otoritas pelatih," kata Firman.
Penyelenggaraan pelatihan terpusat menghadapi pra-PON November 2015 terbilang singkat namun atlet dan pelatih tetap semangat menjalankan program latihan.
PODSI Sultra yang dikenal sebagai lumbung atlet nasional mempersiapkan 56 atlet, terdiri dari 14 pedayung putri dan 42 putra.
Pelatih perahu Sultra Dodong mengatakan volume latihan disesuaikan dengan kondisi stamina para atlet agar ada keseimbangan.
Idealnya setiap jenis lomba, yakni perahu naga, kayak dan cano diperkuat masih-masing atlet namun karena kuota terbatas dari KONI Sultra sehingga ada pedayung yang bertanding rangkap.
"Kalau para atlet konsentrasi pada satu jenis atau nomor pertandingan pasti kesiapan lebih maksimal," kata Dodong.