Kendari (Antara News) - Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat luas sawah yang mengalami kekeringan terus bertambah dari 2.594 hektare menjadi 5.800 hektare akibat musim kemarau yang terjadi saat ini.
"Pada awal September lalu kami merilis kekeringan sawah seluas 2.594 hektare. Sekarang data terakhir kami mencapai 5.800 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, di Kendari, Selasa.
Menurutnya, luas lahan yang kekeringan tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Buton Utara, Konawe Utara, Buton, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Muna, Muna Barat, Kolaka dan Kota Kendari.
Nasir memperkirakan data itu masih bisa bertambah seiring musim kemarau yang masih terjadi saat ini.
"Beberapa daerah terus memantau wilayahnya dan mencatat kondisi terakhir. Jadi masih bisa bertambah, apalagi saat ini masih terjadi musim kemarau hingga beberapa bulan ke depan," katanya.
Menurut dia, jumlah sawah yang mengalami kekeringan itu hanya sekitar enam
persen dari luas sawah yang berproduksi dengan baik.
Nasir menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi ancaman kekeringan tersebut dengan memperbaiki jaringan irigasi di sawah petani, sehingga air yang mengalir tidak merembes ke mana-mana, apalagi debitnya tinggal sedikit.
"Meskipun terjadi kekeringan, namun tidak akan mempengaruhi produksi pertanian secara signifikan, karena sebagian besar lahan yang mengalami kekeringan telah selesai musim panen," katanya.

Pewarta : Oleh Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024