Kendari (Antara News) - Pecatur Sulawesi Tenggara Andi Balado dan Muhamad Johan duta Sulawesi Barat yang tampil pada nomor perorangan mengantongi tiket untuk berlaga pada PON XIX/2016 Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun, Minggu malam bahwa sukses Andi Balado tidak sekadar mengamankan tempat menuju PON, tetapi mengukir sejarah sebagai pecatur pertama Sulawesi Tenggara yang akan merasakan hegemoni pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air.
"Kontingen Percasi Sultra terharu, setelah Andi Balado memastikan langkah menuju PON XIX. Bagi kami adalah takdir yang luar biasa dari Tuhan Maha Esa," kata ofisial Sultra Abas.
Debut Andi Balado merebut tiket PON atas latihan keras, disiplin dan kekompakkan pelatih serta pengurus Percasi, tambahnya.
Pengurus Percasi Sultra Usman mengatakan tiket PON yang diperoleh Andi Balado berkat latihan keras dan ketulusan pengurus serta pihak yang peduli dengan catur.
"Sultra bangga dan puas atas prestasi Andi Balado karena diraih secara obyektif. Tidak ada istilah jatah di Percasi walaupun sebagai tuan rumah," ucapnya.
Sementara pada nomor regu mencatatkan pecatur Sulawesi Utara sebagai tim yang sukses mempertahankan tradisi tiket PON, setelah meredam ambisi pecatur Sulawesi Selatan dan Gorontalo.
Sedangkan pecatur beregu Sulawesi Tengah yang disebut-sebut "kuda hitam" di arena prakualifikasi masih harus berjuang melalui babak "play off" atau pertandingan penyisisihan memperebutkan tiket PON yang tersisa.
Beregu catur Sulut diperkuat Kaharuddin Mokoginta, Musa Manaritik, Artur Faat, Hans Pusung dan Stefen.
Ofisial tim pra-PON catur Sulteng Yafet R. Pua mengatakan pecatur Sulteng sudah menunjukkan performa terbaik, namun Sulut lebih siap dan beruntung.
Namun demikian, peluang catur beregu Sulteng yang diperkuat Abd Azis, Wahyudin. Firmansyah dan David Hukom masih terbuka melalui "play off" yang dijadwalkan 4-11 Desember 2015 di Bandung, Jawa Barat.
Percasi mengatur bahwa pecatur beregu yang menjadi juara maka otomatis lolos PON XIX Jawa Barat. Sedangkan pada nomor perorangan yang dinyatakan lolos adalah pecatur juara dan "runner up".
Informasi yang dihimpun, Minggu malam bahwa sukses Andi Balado tidak sekadar mengamankan tempat menuju PON, tetapi mengukir sejarah sebagai pecatur pertama Sulawesi Tenggara yang akan merasakan hegemoni pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air.
"Kontingen Percasi Sultra terharu, setelah Andi Balado memastikan langkah menuju PON XIX. Bagi kami adalah takdir yang luar biasa dari Tuhan Maha Esa," kata ofisial Sultra Abas.
Debut Andi Balado merebut tiket PON atas latihan keras, disiplin dan kekompakkan pelatih serta pengurus Percasi, tambahnya.
Pengurus Percasi Sultra Usman mengatakan tiket PON yang diperoleh Andi Balado berkat latihan keras dan ketulusan pengurus serta pihak yang peduli dengan catur.
"Sultra bangga dan puas atas prestasi Andi Balado karena diraih secara obyektif. Tidak ada istilah jatah di Percasi walaupun sebagai tuan rumah," ucapnya.
Sementara pada nomor regu mencatatkan pecatur Sulawesi Utara sebagai tim yang sukses mempertahankan tradisi tiket PON, setelah meredam ambisi pecatur Sulawesi Selatan dan Gorontalo.
Sedangkan pecatur beregu Sulawesi Tengah yang disebut-sebut "kuda hitam" di arena prakualifikasi masih harus berjuang melalui babak "play off" atau pertandingan penyisisihan memperebutkan tiket PON yang tersisa.
Beregu catur Sulut diperkuat Kaharuddin Mokoginta, Musa Manaritik, Artur Faat, Hans Pusung dan Stefen.
Ofisial tim pra-PON catur Sulteng Yafet R. Pua mengatakan pecatur Sulteng sudah menunjukkan performa terbaik, namun Sulut lebih siap dan beruntung.
Namun demikian, peluang catur beregu Sulteng yang diperkuat Abd Azis, Wahyudin. Firmansyah dan David Hukom masih terbuka melalui "play off" yang dijadwalkan 4-11 Desember 2015 di Bandung, Jawa Barat.
Percasi mengatur bahwa pecatur beregu yang menjadi juara maka otomatis lolos PON XIX Jawa Barat. Sedangkan pada nomor perorangan yang dinyatakan lolos adalah pecatur juara dan "runner up".