Kendari (Antara News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Tenggara menggelar dialog optimalisasi media massa dan humas dalam menangkal radikalisme dan terorisme di Sultra.

Ketua FKPT Sultra Ryha Madi saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut di Kendari, Sabtu, mengatakan media massa dan humas merupakan wadah yang efektif dalam melakukan pencegahan terhadap masuknya radikalisme dan terorisme.

"Dalam menangkal masuknya radikalisme dan terorisme di Sultra, sangat dibutuhkan peran seluruh elemen yang ada termasuk humas dan media massa,"ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit Pengawasan BNPT Andi Intang Dulung mengatakan walaupun Sultra termasuk daerah yang dianggap aman dari radikalisme dan terorisme, tetapi juga diperlukan kewaspadaan dan pencegahannya.

"Kewaspadaan terhadap masuknya terorisme harus terus ada, tentunya harus dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang sangat membutuhkan peran serta media massa,"ujarnya.

Ia menambahakan masyarakat menganggap media massa sebagai "penyampai kebenaran", tetapi yang perlu diingat bahwa peran media massa memiliki efek positif dan negatif.

Menurutnya, posisi stragegis media massa dalam pencegahan terorisme yakni sebagai sarana dalam membangun wacana ditengah masyarakat terhadap efek negatif dari terorisme.

Kasubdit Pengawasan BNPT tersebut mengatakan liputan media massa mampu memicu ketidaksukaan publik terhadap kelompok teroris.

Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 180 peserta yang terdiri dari wartawan, humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, humas Polda Sultra, humas Korem Haluoleo, dan Akademisi.

Pemateri pada kegiatan tersebut yakni Ketua PWI Sultra Sudirman Duhari, Pusat Media Damai BNPT Deddy Ratnanto dan Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Jimmy Silalahi. 

Pewarta : Oleh La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024