Baubau (Antara News) - Aktivitas penyeberangan feri Kota Baubau-Waara (Kabupaten Buton Tengah) dan Kota Baubau-Dongkala-Kasipute (Kabupaten Bombana) terhenti alias lumpuh karena moda transportasi milik PT ASDP itu tidak beroperasi, Senin (14/9).
Akibat tidak beroperasinya kapal milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang melintasi wilayah kepulauan di Sultra itu, membuat pengguna jasa transpoetasi laut, khususnya para sopir yang ingin menyeberangkan kendaraannya mendatangi Kantor PT ASDP Cabang Baubau.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Marsadik mengatakan, tidak beroperasinya kapal feri pada rute pelayanan tersebut karena adanya perbaikan dermaga Batulo Kota Baubau yang secara tiba-tiba dilakukan oleh pihak kontraktor.
"Kami tidak tahu, kalau dermaga Batulo itu tiba-tiba ada pengerjaan pengecoran. Padahal, sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan pihak satuan kerja proyek itu, agar dilakukan, setelah ada dermaga alternatif yang bisa digunakan sandaran feri," ujarnya.
Namun, kata dia, demi terwujudnya pelayanan maksimal kepada pengguna jasa, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Kota Baubau dan instansi terkait lain, langsung menggelar pertemuan karena masalah tersebut dianggap kondisi darurat.
Dalam pertemuan itu, disepakati pelayanan penyeberangan Baubau-Waara dan Baubau-Dongkala-Kasipute terpaksa harus menggunakan dermaga lain di Jembatan Batu, walaupun kondisinya tidak memenuhi standar pelayanan feri, sambil menunggu pengeringan dari pengecoran itu.
Sementara itu Kadis Perhubungan Kota Baubau, Amiruddin mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait melakukan pertemuan mendadak itu untuk segera mengatasi permasalahan serius tersebut dalam upaya memenuhi pelayanan publik, khususnya transportasi laut.
"Kami bersama pihak ASDP dan pihak terkait lain sudah menyepakati penggunaan dermaga alternatif untuk pelayanan feri tersebut di Jembatan Batu," ujarnya.
Meskipun kondisi kawasan Jembatan Batu tidak luas untuk arus lalu lintas kendaraan, namun kondisi darurat ini bisa membantu kelancaran pelayanan publik, dan juga bisa mendukung pendapatan ekonomi pedagang dan masyarakat sekitar.
"Penggunaan sementara Jembatan Batu untuk pelayanan feri selama kurang lebih empat bulan ke depan, sambil menunggu penyelesaian perbaikan Dermaga Batulo yang tengah dikerjakan saat ini," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, selain Dinas Perhubungan Kota Baubau dan PT ASDP, juga hadir Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Baubau, Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KP3) Baubau, serta Satuan Pol PP, dan Camat Wolio.
Akibat tidak beroperasinya kapal milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang melintasi wilayah kepulauan di Sultra itu, membuat pengguna jasa transpoetasi laut, khususnya para sopir yang ingin menyeberangkan kendaraannya mendatangi Kantor PT ASDP Cabang Baubau.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Baubau, Marsadik mengatakan, tidak beroperasinya kapal feri pada rute pelayanan tersebut karena adanya perbaikan dermaga Batulo Kota Baubau yang secara tiba-tiba dilakukan oleh pihak kontraktor.
"Kami tidak tahu, kalau dermaga Batulo itu tiba-tiba ada pengerjaan pengecoran. Padahal, sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan pihak satuan kerja proyek itu, agar dilakukan, setelah ada dermaga alternatif yang bisa digunakan sandaran feri," ujarnya.
Namun, kata dia, demi terwujudnya pelayanan maksimal kepada pengguna jasa, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Kota Baubau dan instansi terkait lain, langsung menggelar pertemuan karena masalah tersebut dianggap kondisi darurat.
Dalam pertemuan itu, disepakati pelayanan penyeberangan Baubau-Waara dan Baubau-Dongkala-Kasipute terpaksa harus menggunakan dermaga lain di Jembatan Batu, walaupun kondisinya tidak memenuhi standar pelayanan feri, sambil menunggu pengeringan dari pengecoran itu.
Sementara itu Kadis Perhubungan Kota Baubau, Amiruddin mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait melakukan pertemuan mendadak itu untuk segera mengatasi permasalahan serius tersebut dalam upaya memenuhi pelayanan publik, khususnya transportasi laut.
"Kami bersama pihak ASDP dan pihak terkait lain sudah menyepakati penggunaan dermaga alternatif untuk pelayanan feri tersebut di Jembatan Batu," ujarnya.
Meskipun kondisi kawasan Jembatan Batu tidak luas untuk arus lalu lintas kendaraan, namun kondisi darurat ini bisa membantu kelancaran pelayanan publik, dan juga bisa mendukung pendapatan ekonomi pedagang dan masyarakat sekitar.
"Penggunaan sementara Jembatan Batu untuk pelayanan feri selama kurang lebih empat bulan ke depan, sambil menunggu penyelesaian perbaikan Dermaga Batulo yang tengah dikerjakan saat ini," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, selain Dinas Perhubungan Kota Baubau dan PT ASDP, juga hadir Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Baubau, Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KP3) Baubau, serta Satuan Pol PP, dan Camat Wolio.