Bandung (Antara News) - Presiden RI ke-6 yang juga Chairman Global Green Growth Institut Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memprediksi pada tahun 2045 jumlah penduduk dunia bisa mencapai sembilan miliar orang.

        "Kita tahu implikasi tambahan penduduk besar ini, yakni peningkatan kebutuhan umat manusia atas pangan, energi dan lain-lain," kata SBY saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Ke-58 Universitas Padjadjaran Gedung Graha Sanusi Hardjadinata Kota Bandung, Jumat.

        Dia mengatakan dengan adanya prediksi tersebut maka ada kajian bahwa kebutuhan pangan ke depannya akan meningkat 70 persen. "Pangan akan meningkat 70 persen sementara kebutuhan air dan energi meningkat 60 persen," kata dia.

        Menurut dia, kita diingatkan bahwa pertumbuhan penduduk seperti deret hitung sedangkan kebutuhan akan pangan dan energi seperti deret ukur. "Tentu, itu memberikan tekanan kepala kita semua agar berupaya mengelola dengan baik sumber daya alam, karena kalau dibiarkan bisa meningkat panas bumi," kata dia.

        Sebagai contohnya dirinya mengaku prihatin atas kerusakan lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim di bumi seperti di kawasan Bandung Utara. "Dan saya ingat betul bahwa 40 tahun lalu kalau ke daerah Lembang atau Ciater, udaranya masih dingin, enak. Tapi kalau sekarang rasanya sudah menghangat," ujar SBY.

        Oleh karena itu, ia berharap kondisi itu tidak semakin parah agar anak cucu berikutnya bisa tetap menikmati keindahan alam yang ada. "Saya ingin kita mencegahnya jangan sampai nanti makin panas Bandung Utara karena ini mengancam keberlangsungan kita," katanya.

        Pada kesempatan tersebut, SBY menyampaikan orasi ilmiah tentang trilogi pembangunan yang harus diterapkan oleh Pemerintah yakni pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan.

Pewarta : Oleh Ajat Sudrajat
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024