Kendari (Antara News) - Sarman (32), nahkoda Kapal Motor (KM) Mas Berlian yang berlayar dari Manado Sulawesi Utara tujuan Halmahera Maluku Utara hilang kontak dengan keluarganya sejak 14 Agustus 2015.
Sardianto (21) , adik kandung Sarman, di Kendari, Selasa, mengaku tidak bisa menghubungi nomor telepon seluler kakaknya itu sejak kapal yang dinahkodainya itu berangkat dari Pelabuhan Manado menuju pulau Halmahera pada 14 Agustus.
"Seharusnya mereka tiba di Halmahera pada 17 Agustus, karena perjalanan pelayaran dari Manado menuju Halmahera selama ini hanya memakan waktu tiga hari," kata Sardianto yang ditenami rekannya Waramada (20) saat bertandang di Antara.
Menurut Sardianto, selain Sarman yang bertindak sebagai hankoda, dalam kapal itu ada saudaranya yang lain yakni Sarifuddin (24) yang merupakan mekanik kapal.
"Kapal yang dinahkodai kakak saya itu memuat barang campuran yakni sembako dan bahan bangunan," katanya.
Sebelum dinyatakan hilang kontak, kata Sardianto, Sarifuddin masih menelpon istrinya yang berada di Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan yang mengabarkan bahwa tiga jam lagi ia akan berlayar menuju Halmahera.
"Menurut pengakuan istrinya, Sarifuddin juga mengabarkan bahwa kondisinya saat itu lagi kurang sehat," katanya.
Orang tua Sarman dan Sarifuddin saat ini tinggal di Desa Mandike Kabupaten Muna Barat yakni Sanuddin Daeng Matuttu dan ibunya bernama Bungatan.
Sardianto berharap kepada siapa saja yang menemukan dan mengetahui informasi
terhadap kedua saudaranya itu agar menghubungi pihak keluarganya di nomor 082344309822 dan 085298393487.
Sardianto (21) , adik kandung Sarman, di Kendari, Selasa, mengaku tidak bisa menghubungi nomor telepon seluler kakaknya itu sejak kapal yang dinahkodainya itu berangkat dari Pelabuhan Manado menuju pulau Halmahera pada 14 Agustus.
"Seharusnya mereka tiba di Halmahera pada 17 Agustus, karena perjalanan pelayaran dari Manado menuju Halmahera selama ini hanya memakan waktu tiga hari," kata Sardianto yang ditenami rekannya Waramada (20) saat bertandang di Antara.
Menurut Sardianto, selain Sarman yang bertindak sebagai hankoda, dalam kapal itu ada saudaranya yang lain yakni Sarifuddin (24) yang merupakan mekanik kapal.
"Kapal yang dinahkodai kakak saya itu memuat barang campuran yakni sembako dan bahan bangunan," katanya.
Sebelum dinyatakan hilang kontak, kata Sardianto, Sarifuddin masih menelpon istrinya yang berada di Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan yang mengabarkan bahwa tiga jam lagi ia akan berlayar menuju Halmahera.
"Menurut pengakuan istrinya, Sarifuddin juga mengabarkan bahwa kondisinya saat itu lagi kurang sehat," katanya.
Orang tua Sarman dan Sarifuddin saat ini tinggal di Desa Mandike Kabupaten Muna Barat yakni Sanuddin Daeng Matuttu dan ibunya bernama Bungatan.
Sardianto berharap kepada siapa saja yang menemukan dan mengetahui informasi
terhadap kedua saudaranya itu agar menghubungi pihak keluarganya di nomor 082344309822 dan 085298393487.