Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari menerapkan pola perencanaan penganggaran yang fokus pada kegiatan tertentu sehingga semua program pembangunan inovatif daerah bisa tercapai.

"Anggaran terbatas tidak berarti pembangunan terhenti, tetapi harus ada trik dan inovasi dalam merencanakan penganggaran sehinga proyek atau program inovasi tetap berjalan meskipun skala biayanya besar," kata Kepala Bappeda Kendair Askar Mahmud di Kendari, Minggu.

Ia mengatakan, berbicara strategis penganggaran, Pemkot Kendari membaginya menjadi tiga bagian yakni anggaran belanja rutin, kemudian anggaran untuk mengakomodir hasil musrenbang dan anggaran untuk mengakomodir program kebijakan dan program inovasi kepala daerah.

"Kenapa kami bisa lakukan dan tuntaskan suatu program inovasi yang orang lain menganggap tidak bisa, jawabannya sangat sederhana yakni fokus. Mari tumpahkan anggaran pada satu program inovasi, sisa anggaran yang ada baru ke tempat atau program lain," katanya.

Menurut dia, kalau program itu tidak bisa dianggarkan untuk satu tahun, maka dilakukan penganggaran multy years karena ada regulasi yang membolehkan membangun atau membiayai program lebih dari satu tahun.

"Dengan demikian kegiatan itu bisa dicicil pengaggarannya tetapi harus fokus agar bisa selesai sesuai target. Caranya menetapkan anggarannya sebelum dibahas," katanya.

Ia mencontohkan, program yang menelan anggaran Rp100 miliar, jika akan dikerjakan selama tiga tahun maka sudah harus ditetapkan anggaran yang akan dikucurkan pertahun sebelum dibahas, misalnya tahun pertama Rp30 miliar, tahun kedua Rp30 miliar dan tahun ketiga Rp40 miliar.

"Dana itu tidak boleh berubah saat pembahasan di DPRD dan merupakan tugas tim anggaran untuk meyakinkan anggota dewan agar tidak mengalami perubahan," katanya.

Ta menambahkan, trik lain dalam penganggaran program inovasi yang dilakukan pemkot agar bisa tuntas dalam waktu tertentu dan dalam keterbatasan anggaran yakni ditahun awal, cukup disediakan uang muka kerja atau 20 persen dari total anggaran, kemudian tahun kedua dianggarakan dengan jumlahnya besar sedangkan tahun ketiga cukup menyisahkan lima persen.

Pewarta : Oleh Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024