Kendari (Antara News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari, Askar mengatakan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau bawahan harus menjadi penerjemah dari setiap kebijakan pimpinan atau wali kota.
"Dalam setiap perencanaan pembangunan daerah di Kota Kendari, wali Kota memberikan andil besar dalam menghadirkan program inovatif atau kebijakan inovatif, sehingga para SKPD harus bergerak cepat untuk berperan sebagai penerjemah kebijakan," kata Askar di Kendari, Minggu.
Menurut dia, selama ini ada hal-hal baru atau terobosan baru yang dipikirkan Wali Kota Kendari yang belum sempat dipikirkan oleh bawahan sehingga harus segera diterjemahkan.
"Terkadang kami belum sempat memikirkan terkait sesuatu, namun wali kota sudah memikirkan dan menyusun rencana aksinya," kata Askar.
Ia mengaku, sebelum mengambil keputusan menjadi sebuah kebijakan yang harus masuk dalam perencanaan penganggaran, maka Wali Kota Kendari langsung memanggil bawahan diantaranaya Bappeda, Sekda dan SKPD terkait kemudian mempresentasekan yang ia pikirkan dan rencanakan itu.
"Bukan kami yang presentase tetapi ia yang menyampaikan ide itu kemudian kami yang menanggapi dan mengkaji atau menyanggah. Dalam kajian itulah keterlibatan kami dalam setiap program inovatifnya," katanya.
Sebelum kebijakan inovatif itu ditepakan, maka wali kota meminta semua bawahan wajib untuk menguasai ide itu sehingga setiap saat akan selalu ditanyakan terkait realisasi dari perencanaan itu.
"Kami dituntut untuk berlari bersama dengan kebijakan inovatif beliau, jangan sampi keinginan beliau lari sprinter, sementara kemapuan bawahan hanya jalan ditempat," katanya.

Pewarta : Oleh Suprman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024