Baubau (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau mengusulkan program pembangunan dermaga kapal kargo dan terminal peti kemas kepada Kementrian Perhubungan RI dengan biaya sekitar Rp480 miliar.

"Rencana pembangunan kedua sarana infrastruktur tersebut akan dipusatkan di Lakologou Kota Baubau, sebab kebutuhan akan sarana ini sangat penting untuk mendukung program kemaritiman," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, Amiruddin di Baubau, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya terus memikirkan langkah-langkah agar pembangunan dermaga kapal kargo dan terminal peti kemas di Lakologou agar bisa direalisasi dalam dua tahap anggaran, yakni anggaran tahun 2016 dan tahun 2017.

"Terminal peti kemas dan dermaga kapal kargo itu merupakan kebutuhan daerah. Apalagi Kota Baubau merupakan daerah perdagangan dan pariwisata, oleh karena itu, usulan dan segala persyaratan sudah disiapkan, dan Insya Allah tahun ini sudah tuntas, " ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya menangkap peluang itu karena kebijakan pusat menginginkan agar Kota Baubau memiliki terminal peti kemas dan dermaga kapal kargo.

"Yang penting ada kebijakan pusat agar ini bisa terbangun. Bahkan Menteri Perhubungan saat berkunjung di Baubau yang lalu bahwa salah satu harapannya adalah terbangunnya dermaga kapal kargo, dan Wali kota Baubau juga sudah mempresentasekan langsung di hadapan menteri itu," ujarnya.

Menurut dia, setelah terminal peti kemas dan dermaga kapal kargo terbangun, maka Pelabuhan Murhum yang saat ini sementara dimanfaatkan sebagai terminal peti kemas dan kapal kargo, nantinya difokuskan sebagai pelabuhan penumpang.

"Sehingga nantinya bisa lebih tercipta kenyamanan bagi para pengguna transportasi laut," ujarnya.

Menurut dia, kondisi pelabuhan Murhum sekarang ini masih terjadi kesemrawutan dan kondisi yang tidak nyaman bagi pengguna transportasi laut.

"Tapi itulah tidak ada alternatif lain, sehingga kondisi pelabuhan yang ada saat ini kita terus coba maksimalkan, sehingga semua aktifitas bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.

Pewarta : Oleh Yusran
Editor :
Copyright © ANTARA 2024