Magelang (Antara News) - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin menjamin semua jamaah calon haji yang mengalami keterlambatan pembuatan visa, berangkat ke Tanah Suci. "Masalah visa tidak perlu dikhawatirkan lagi, alhamdulillah sudah berangsur-angsur baik," katanya di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan hal tersebut usai menghadiri Milad Ke-50 Pondok Pesantren Pabelan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan sekarang banyak di antara meraka yang sudah terbang ke Tanah Suci.
Meskipun demikian, katanya, ada beberapa yang masih menunggu karena menunggu "seat" kosong di masing-masing kelompok terbang (kloter) berikutnya untuk bisa diisi oleh mereka. "Tentu semuanya mereka akan berhaji," katanya.
Menurut dia, penyelenggaraan haji 2015 ada beberapa kemajuan yang perlu disyukuri.
Seluruh jamaah, katanya, bisa mendarat di Madinah dan bisa mendapatkan makan selama ada di Mekkah. "Sesuatu yang belum pernah dilakukan selama ini," katanya.
Ia menuturkan nanti ketika jamaah di Arafah karpet-karpet telah diganti yang baru, tidak ada lagi yang lusuh dan di setiap tenda jamaah dipasang AC maupun "water culler". "Ini semua sesuatu yang patut kita syukuri dan tidak kita dapatkan pada tahun-tahun yang lalu," katanya.
Ia mengatakan hal tersebut usai menghadiri Milad Ke-50 Pondok Pesantren Pabelan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan sekarang banyak di antara meraka yang sudah terbang ke Tanah Suci.
Meskipun demikian, katanya, ada beberapa yang masih menunggu karena menunggu "seat" kosong di masing-masing kelompok terbang (kloter) berikutnya untuk bisa diisi oleh mereka. "Tentu semuanya mereka akan berhaji," katanya.
Menurut dia, penyelenggaraan haji 2015 ada beberapa kemajuan yang perlu disyukuri.
Seluruh jamaah, katanya, bisa mendarat di Madinah dan bisa mendapatkan makan selama ada di Mekkah. "Sesuatu yang belum pernah dilakukan selama ini," katanya.
Ia menuturkan nanti ketika jamaah di Arafah karpet-karpet telah diganti yang baru, tidak ada lagi yang lusuh dan di setiap tenda jamaah dipasang AC maupun "water culler". "Ini semua sesuatu yang patut kita syukuri dan tidak kita dapatkan pada tahun-tahun yang lalu," katanya.