Kendari (Antara News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, mengatakan mahasiswa diharapkan dapat menjadi pendamping masyarakat dalam mengelola potensi maritim.
"Mahasiswa harus mampu menjadi pendamping bagi masyarakat dalam mengelola potensi maritim, dengan terus berinovasi terhadap strategi-strategi dalam pengembangan kemaritiman," ujarnya di Kendari, Senin, saat memberikan sambutan pada pemberangkatan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) kebangsaan.
Ia menambahkan, semoga dengan keberadaan mahasiswa KKN kebangsaan ditengah-tengah masyarakat dapat berdampak positif bagi peningkatan derajat perekonomian masyarakat.
Menurutnya, pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam memberikan pemahaman mengenai potensi kemaritiman diharapkan dapat menjawab masalah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
"Mahasiswa harus mampu menjadi mitra bagi masyarakat, bukan malah menciptakan masalah baru kepada mereka," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut sebanyak 421 mahasiswa peserta KKN kebangsaan diberangkatkan ke lokasi tujuan yakni di 42 desa yang ada di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Peserta KKN kebangsaan tersebut, merupakan mahasiswa dari 20 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Diantaranya Universitas Halu Oleo, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Jokjakarta, Universitas Islam Indonesia.
Selanjutnya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Wiraraja, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Fajar Makasar, Universitas Hasanudin, Universitas Islam Negeri Allaudin, Universitas Sulawesi Tenggara.
Kemudian, Universitas Dayanuiksanudin, Universtias Muhammadyiah Kendari, Universitas Lakidende, Universitas Jember, Universitas 19 November, STIP Wuna, STie Darma Bharata dan STIKES Mandala Waluya.
Desa yang menjadi lokasi KKN kebangsaan tersebut akan ditempati oleh masing-masing 10 mahasiswa/desa dan didampingi oleh 21 orang dosen pembimbing lapangan.

Pewarta : Oleh La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024