Kendari (Antara News) - Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar yang diwakili Kasdam Brigjen TNI Rukman Ahmad bertindak selaku inspektur upacara pada penutupan pratugas Satgas operasi Pamtas RI dan Republica Democrtica de Timor Leste bagi Yonif 725 Woroagi bertempat di Lapangan Benu-Benua, Kendari, Sabtu.
Pangdam VII Wirabuana dalam amanatnya yang dibacakan Kasdam VII Wirabuana mengungkapkan, dengan berakhirnya pelaksanaan latihan pratugas ini maka seluruh prajurit Yonif 725 Woroagi harus siap baik mental, kemampuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di daerah perbatasan.
Adapun materi-materi yang telah dilatihkan oleh para pelatih harus dapat dipahami dan dapat dikuasai serta dapat diterapkan didaerah penugasan sehingga dalam melaksanakan tugas nantinya prajurit dapat terhindar dari kesalahan pelanggaran hukum yang dapat merusak citra TNI Angkatan Darat.
Menurut Kasdam, perlu disadari bekal pengetahuan dan keterampilan serta berbagai pengalaman yang telah diterima selama megikuti latihan pratugas masih perlu dilatihkan secara terus menerus agar para prajurit nantinya tidak ragu dalam bertindak di lapangan.
"Saya minta seluruh personil Yonif 725 Woroagi yang akan melaksanakan tugas di daerah perbatasan untuk senantiasa menyiapkan mental dan kemapuan dan keterampilan sehingga nantinya dapat terhindar dari kesalahan pelanggaran hukum yang dapat merusak citra TNI Angkatan Darat," ungkapnya.
Lebih lanjut Kasdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Rukman Ahmad mengingatkan Komandan Yonif 725 Woroagi serta jajarannya untuk terus melakukan monitoring di daerah operasi yang akan ditempati, sehingga nantinya jika ada dinamika dilapangan dapat segera disampaikan kepada seluruh anggota.
Terkhusus bagi prajurit Yonif 725 Woroagi yang nantinya bertugas di daerah perbatasan untuk menjaga dan memelihara faktor keamanan selama menunggu keberangkatan ke daerah operasi serta menghidari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian personil maupun materil.
Penutupan pratugas Satgas operasi Pamtas RI - RDTL Yonif 725 Woroagi tahun anggaran 2015 di ikuti sebanyak 350 aparat TNI serta dihadiri beberapa pejabat jajaran TNI angkatan Darat
Pangdam VII Wirabuana dalam amanatnya yang dibacakan Kasdam VII Wirabuana mengungkapkan, dengan berakhirnya pelaksanaan latihan pratugas ini maka seluruh prajurit Yonif 725 Woroagi harus siap baik mental, kemampuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di daerah perbatasan.
Adapun materi-materi yang telah dilatihkan oleh para pelatih harus dapat dipahami dan dapat dikuasai serta dapat diterapkan didaerah penugasan sehingga dalam melaksanakan tugas nantinya prajurit dapat terhindar dari kesalahan pelanggaran hukum yang dapat merusak citra TNI Angkatan Darat.
Menurut Kasdam, perlu disadari bekal pengetahuan dan keterampilan serta berbagai pengalaman yang telah diterima selama megikuti latihan pratugas masih perlu dilatihkan secara terus menerus agar para prajurit nantinya tidak ragu dalam bertindak di lapangan.
"Saya minta seluruh personil Yonif 725 Woroagi yang akan melaksanakan tugas di daerah perbatasan untuk senantiasa menyiapkan mental dan kemapuan dan keterampilan sehingga nantinya dapat terhindar dari kesalahan pelanggaran hukum yang dapat merusak citra TNI Angkatan Darat," ungkapnya.
Lebih lanjut Kasdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Rukman Ahmad mengingatkan Komandan Yonif 725 Woroagi serta jajarannya untuk terus melakukan monitoring di daerah operasi yang akan ditempati, sehingga nantinya jika ada dinamika dilapangan dapat segera disampaikan kepada seluruh anggota.
Terkhusus bagi prajurit Yonif 725 Woroagi yang nantinya bertugas di daerah perbatasan untuk menjaga dan memelihara faktor keamanan selama menunggu keberangkatan ke daerah operasi serta menghidari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian personil maupun materil.
Penutupan pratugas Satgas operasi Pamtas RI - RDTL Yonif 725 Woroagi tahun anggaran 2015 di ikuti sebanyak 350 aparat TNI serta dihadiri beberapa pejabat jajaran TNI angkatan Darat