Makassar (Antara News) - Peserta Program Pendidikan Reguler (PPR) Angkatan ke-53 Tahun 2015 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI dari 11 negara mendalami budaya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sulsel dipilih karena dianggap sebagai salah satu provinsi yang memiliki keragaman etnis. Ada empat etnis besar di Sulsel, dan keempat etnis tersebut hidup rukun dan damai," kata Ketua Rombongan PPR Angkatan ke-53 Lemhannas, Said Saile, di sela-sela penerimaan rombongan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Makassar, Senin malam.
Para peserta, kata dia, akan berada di Sulsel hingga 31 juli 2015, dan melakukan ragam kegiatan pengenalan budaya.
Pada hari pertama, Senin (27/7), pihaknya, kata Said telah mengunjungi Museum Rotterdam dan Ujung Pandang dan melihat secara langsung pembuatan perahu tradisional Sulsel, Phinisi. "Kami kagum karena dalam pembuatan perahu, semua disusun dan dirakit dengan kayu lokal," ujarnya.
Para peserta juga diagendakan untuk mengunjungi Kabupaten Gowa agar memperoleh pemahaman tentanga budaya Makassar, dan mengunjungi Kabupaten Sidenreng Rappang untuk melihat budaya Bugis. "Kami akan melihat budaya Tudang Sipulung di Sidrap," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menerima secara langsung para rombongan mengatakan kegiatan ini memiliki nilai strategis bagi hubungan Sulsel, dan Indonesia dengan para negara sahabat. "Dengan mempelajari budaya ini, akan terjalin pemahaman yang lebih baik diantara kedua belah pihak," katanya.
Apalagi, kata gubernur, para peserta berasal dari negara-negara sahabat yang cukup dekat dengan Indonesia, sehingga kerja sama yang lebih baik nantinya bisa dilakukan.
Para peserta PPR Angkatan ke-53 Lemhanas RI ini berasal dari Australia, Singapura, Papua New Guinea, Srilangka, Malaysia, Zimbabwe, Thailand, Timor Leste, Kamboja, Aljazair, dan Myanmar.
"Sulsel dipilih karena dianggap sebagai salah satu provinsi yang memiliki keragaman etnis. Ada empat etnis besar di Sulsel, dan keempat etnis tersebut hidup rukun dan damai," kata Ketua Rombongan PPR Angkatan ke-53 Lemhannas, Said Saile, di sela-sela penerimaan rombongan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Makassar, Senin malam.
Para peserta, kata dia, akan berada di Sulsel hingga 31 juli 2015, dan melakukan ragam kegiatan pengenalan budaya.
Pada hari pertama, Senin (27/7), pihaknya, kata Said telah mengunjungi Museum Rotterdam dan Ujung Pandang dan melihat secara langsung pembuatan perahu tradisional Sulsel, Phinisi. "Kami kagum karena dalam pembuatan perahu, semua disusun dan dirakit dengan kayu lokal," ujarnya.
Para peserta juga diagendakan untuk mengunjungi Kabupaten Gowa agar memperoleh pemahaman tentanga budaya Makassar, dan mengunjungi Kabupaten Sidenreng Rappang untuk melihat budaya Bugis. "Kami akan melihat budaya Tudang Sipulung di Sidrap," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menerima secara langsung para rombongan mengatakan kegiatan ini memiliki nilai strategis bagi hubungan Sulsel, dan Indonesia dengan para negara sahabat. "Dengan mempelajari budaya ini, akan terjalin pemahaman yang lebih baik diantara kedua belah pihak," katanya.
Apalagi, kata gubernur, para peserta berasal dari negara-negara sahabat yang cukup dekat dengan Indonesia, sehingga kerja sama yang lebih baik nantinya bisa dilakukan.
Para peserta PPR Angkatan ke-53 Lemhanas RI ini berasal dari Australia, Singapura, Papua New Guinea, Srilangka, Malaysia, Zimbabwe, Thailand, Timor Leste, Kamboja, Aljazair, dan Myanmar.