Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi bersama masyarakat siap menyambut konvoi kapal `yatch` peserta Sail Teluk Tomini 2015, Sulawesi Tengah yang akan singgah di kabupaten tersebut awal Agustus 2015.
"Tempat khusus para pemilik kapal `yatch` menambatkan kapal layar mewah berupa dermaga Marina, telah disiapkan sejak tahun lalu," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sektetariat Pemkab Wakatobi, La Ode Ifi di Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Jumat.
Menurut dia, luas area dermaga khusus untuk kapal layar mewah yang dibangun Pemkab Wakatobi kurang lebih 300 hektar. Luas area dermaga khusus kapal mewah tersebut, dapat menampung kapal layar mewah sebanyak kurang lebih 300 kapal.
"Kita perkirakan konvoi kapal layar mewah atau `yacht' peserta Sail Teluk Tomini yang akan singgah di Wakatobi, kurang lebih 150 kapal," katanya.
Di Wakatobi kata dia, para turis mancanegara tersebut akan disuguhi dengan berbagai atraksi budaya masyarakat seperti Tari Duata, Bangka Mbule-mbule atau Kabuenga. "Tari duata, merupakan tarian tradisional masyarakat suku Bajo yang dimainkan gadis-gadis cantik di atas perahu atau rakit," katanya.
Para penari yang memainkan tarian tradisional tersebut katanya, diiringi dengan bunyi gamelan atau gong.
Sedangkan Bangka Mbule-mbule menurut dia, merupakan tradisi masyarakat nelayan Wakatobi melarung sesajen di tengah laut sebagai permohonan para nelayan kepada penguasa alam laut, agar melimpahkan rezeki dan menjauhkan nelayan dari bahaya gelombang laut yang ganas.
Sementara Kabuenga menurut dia, merupakan tradisi muda mudi Wakatobi dalam mencari jodoh. "Biasanya, muda mudi yang duduk di Kabuenga atau ayunan, akan segera menemukan jodoh dan menikah," katanya.
"Tempat khusus para pemilik kapal `yatch` menambatkan kapal layar mewah berupa dermaga Marina, telah disiapkan sejak tahun lalu," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sektetariat Pemkab Wakatobi, La Ode Ifi di Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Jumat.
Menurut dia, luas area dermaga khusus untuk kapal layar mewah yang dibangun Pemkab Wakatobi kurang lebih 300 hektar. Luas area dermaga khusus kapal mewah tersebut, dapat menampung kapal layar mewah sebanyak kurang lebih 300 kapal.
"Kita perkirakan konvoi kapal layar mewah atau `yacht' peserta Sail Teluk Tomini yang akan singgah di Wakatobi, kurang lebih 150 kapal," katanya.
Di Wakatobi kata dia, para turis mancanegara tersebut akan disuguhi dengan berbagai atraksi budaya masyarakat seperti Tari Duata, Bangka Mbule-mbule atau Kabuenga. "Tari duata, merupakan tarian tradisional masyarakat suku Bajo yang dimainkan gadis-gadis cantik di atas perahu atau rakit," katanya.
Para penari yang memainkan tarian tradisional tersebut katanya, diiringi dengan bunyi gamelan atau gong.
Sedangkan Bangka Mbule-mbule menurut dia, merupakan tradisi masyarakat nelayan Wakatobi melarung sesajen di tengah laut sebagai permohonan para nelayan kepada penguasa alam laut, agar melimpahkan rezeki dan menjauhkan nelayan dari bahaya gelombang laut yang ganas.
Sementara Kabuenga menurut dia, merupakan tradisi muda mudi Wakatobi dalam mencari jodoh. "Biasanya, muda mudi yang duduk di Kabuenga atau ayunan, akan segera menemukan jodoh dan menikah," katanya.