Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengantisipasi arus mudik lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah yang akan menggunakan jasa penyeberangan feri Torobulu (Kabupaten Konawe Selatan) - Tampo (Kabupaten Muna).

Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Ma`mun Supriatna di Kendari, Sabtu mengatakan, arus mudik yang menggunakan jalur feri Torobulu-Tampo itu merupakan terpadat untuk penyeberangan lintas antarkabupaten di wilayah Sultra.

"Ada beberapa lintas penyebeangan feri lainnya di Sultra, namun dari seluruh jalur feri tersebut, yang paling ramai adalah lintas penyeberangan Torobulu-Tampo," ujarnya.

Menurut dia, jalur feri Torobulu-Tampo merupakan penyeberangan yang paling aman bagi pemudik ketimbang menggunakan jasa kapal laut dari Pelabuhan Kendari menuju Kabupaten Muna, Muna Barat, dan selanjutnya Kota Baubau dan Kabupaten Buton.

Pemudik yang biasanya melalui feri Torobulu-Tampo itu adalah penumpang umum dengan membawa kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.

Menurut dia, arus mudik lebaran yang menggunakan jasa transportasi feri itu biasanya membludak pada H-3 hingga H-1 Idul Fitri.

Oleh karena itu, kata dia, untuk mengantisipasi membludaknya arus mudik lebaran itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PT. ASDP sebagai pengelola feri dan pihak Kesyahbandaran yang mengawasi operasional kapal tersebut.

"Kalau saat ini kegiatan penyeberangan dengan dua feri, setiap kapal melakukan dua trip pelayanan penumpang setiap hari. Nanti mendekati puncak arus mudik lebaran, akan dilakukan penambahan trip pelayanan menjadi 3-4 kali setiap hari," ujarnya.

Supriatna berharap pihaknya berupaya agar tidak terjadi penumpukan penumpang disaat menjelang hari raya, dan bila terjadi seperti itu di lapangan, maka akan ditambah frekuensi penyeberangan.

"Jadi model pelayanan yang diterapkan di setiap penyeberangan itu adalah setiap kendaraan roda empat dan dua yang akan menyeberang harus antri dan melapor ke pos penjagaan. Dan tidak ada penumpang atau kendaraan yang diistimewakan," ujarnya.

Pewarta : Oleh Abdul Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024