Andoolo (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan, salah satu esensi dari bulan Ramadhan adalah sarana untuk melakukan instrospeksi diri terhadap perbuatan selama setahun sebelumnya.

         "Menjalankan puasa, tidak sekedar menahan haus dan lapar, namun lebih jauh dari itu, puasa sesungguhnya mengajarkan kepada kita semua untuk berinstrospeksi diri agar lebih peka terhadap kehidupan sosial disekeliling kita," kata Nur Alam saat memberikan ceramah safari ramadhan di Masjid Fastabiqul Khairat, Kelurahan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.

         Bulan puasa, kata dia, adalah momentum strategis untuk menilai kinerja dan perbuatan selama, sehingga akan melahirkan inspirasi baru untuk berbuat lebih baik.

         Dengan berpuasa, katanya, maka secara langsung akan merasakan penderitaan kaum miskin yang untuk sekedar makan dan minum saja, mereka tak mampu memenuhinya.  "Sehingga akan diuji sejauh maka kepekaan kita selama ini, apakah kita peduli terhadap warga miskin sekeliling kita atau tidak. Saatnya sekarang kita harus berbagi melalui sedekah termasuk menunaikan zakat," katanya.

         Ia menjelaskan, puasa juga mengajarkan kita disiplin dalam menjalakan tugas dan rutinitas sehari-hari saelaku pelayan masyarakat.   "Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan, tetapi harus kita ikhlas dalam bekerja agar setiap rutinitas itu bernilai ibadah," katanya.

         Dalam rombongan safari ramadhan itu, terdapat anggota DPR RI Tina Nur Alam, Wakil Bupati Konawe Selatan, Sutoarjo Pondiu, dan sejumlah pejabat eselon dua lingkup Pemprov Sultra.

Pewarta : Oleh Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024