Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Nasional akan menyelenggarakan Seminar Internasional Keragaman Tradisi Lisan pada 12-14 Juni 2015.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi La Ode Usra ketika dihubungi melalui telepon dari Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Senin, mengatakan sejumlah negara sudah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti Seminar tersebut.
"Negara-negara yang sudah menyampaikan kesediaan menjadi peserta seminar tersebut antara lain Belanda, Inggris, Malaysia dan Australia," katanya.
Selain peserta dari luar negeri, seminar bertajuk "Tradisi Lisan Memperkaya Keragaman Budaya" itu juga akan diikuti oleh para budayawan utusan dari 33 provinsi se-Indonesia. "Sejumlah pengurus ATL Nasional terutama para budayawan juga akan hadir sebagai peserta dalam seminar yang akan berlangsung selama tiga hari itu," katanya.
Menurut Usra, selain menghadirkan pemateri dari pakar budaya Internasional, dalam seminar tersebut juga akan ada pemateri dari pakar budaya nasional.
Selain itu juga akan ada pemateri dari budayawan lokal yang akan membahas berbagai tradisi lisan masyarakat masa lampau. "Kita harapkan melalui seminar ini akan terungkap sejumlah tradisi lisan masyarakat yang bisa memperkaya keragaman kebudayaan nasional Indonesia," katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi La Ode Usra ketika dihubungi melalui telepon dari Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi, Senin, mengatakan sejumlah negara sudah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti Seminar tersebut.
"Negara-negara yang sudah menyampaikan kesediaan menjadi peserta seminar tersebut antara lain Belanda, Inggris, Malaysia dan Australia," katanya.
Selain peserta dari luar negeri, seminar bertajuk "Tradisi Lisan Memperkaya Keragaman Budaya" itu juga akan diikuti oleh para budayawan utusan dari 33 provinsi se-Indonesia. "Sejumlah pengurus ATL Nasional terutama para budayawan juga akan hadir sebagai peserta dalam seminar yang akan berlangsung selama tiga hari itu," katanya.
Menurut Usra, selain menghadirkan pemateri dari pakar budaya Internasional, dalam seminar tersebut juga akan ada pemateri dari pakar budaya nasional.
Selain itu juga akan ada pemateri dari budayawan lokal yang akan membahas berbagai tradisi lisan masyarakat masa lampau. "Kita harapkan melalui seminar ini akan terungkap sejumlah tradisi lisan masyarakat yang bisa memperkaya keragaman kebudayaan nasional Indonesia," katanya.