Kolaka (Antara News) - Bupati Kolaka, Ahmad Safei menjamin bahwa tidak ada beras oplosan dari lastik yang beredar di sala satu daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi Tenggara itu.

 "Saya yakin tidak ada beras plastik yang beredar di Kolaka, kalau pun ada yang beredar pasti sudah diketahui oleh konsumen, khususnya para ibu," katanya usai melakukan panen raya padi sawah di Desa Puuroda Kecamatan Baula, sekitar 50 Km dari Kota Kolaka, Selasa.

Menurut dia, saat ini para petani sawah sudah memasuki musim panen, sehingga tidak mungkin beras dari luar Kolaka bisa masuk dan beredar di pasaran, apalagi beras plastik impor itu dari luar negeri.

Meskipun demikian, kata mantan Sekda Kolaka ini, pihaknya juga tetap memerintahkan beberapa instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan langsung di lapangan, bahkan sampai di tempat penggilingan beras petani.

"Sejauh ini tim dari instansi terkait yang turun ke lapangan tidak menemukan adanya beras plastik, sehingga saya yakin memang tidak ada beras impor itu," ujar Safei.

Safei menduga bahwa peredaran beras sintetis di Indonesia hanya merupakan isu dan akal-akalan orang tertentu yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah yang melarang beras impor masuk ke Indonesia.

"Saya menduga ini hanya akal-akalan orang-orang tertentu yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah yang melarang impor beras," ujarnya.

Sebab, kata dia, secara ekonomis, pembuatan beras sintetis tidak menguntungkan, apalagi kalau diedarkan di seluruh Indonesia karena biayanya mahal.

"Untuk itu, saya minta warga masyarakat jangan resah dengan adanya isu beras palsu itu karena stok beras di Kolaka masih cukup hingga tiga bulan ke depan," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kolaka itu.

Pewarta : Oleh Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024