Kolaka (Antara News) - Bupati Kolaka bersama pimpinan DPRD dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) setempat menggelar panen raya padi sawah petani di Desa Puuroda Kecamatan Baula Kabupaten Kolaka, Selasa.

Kegiatan panen raya yang dilakukan pada sampel lahan sawah milik petani tersebut menghasilkan produksi 9,6 ton gabah kering giling (GKG) per hektare.

"Kita bersyukur panen padi sawah saat ini sangat bagus. Tahun ini adalah tahun yang luar biasa bagi petani di Kolaka," ujar Bupati Kolaka, Ahmad Safei.

Menurut Safei, meskipun Kabupaten Kolaka kehilangan sekitar 12.000 hektar lahan sawah yang beralih ke wilayah lain karena pemekeran daerah induk tersebut dengan terbentuknya Kabupaten Kolaka Timur, namun tidak terlalu berpengaruh terhadap ketersediaan pangan di daerah itu.

Meskipun Kolaka kehilangan lahan persawahan karena pemekaran daerah, namun produktivitas tanaman pagi tidak terdampak pada ketersediaan pangan di daerah ini. Kami juga terus berupaya untuk meningkatkan produksi," ujarnya.

Oleh karena itu, kita Safei, pemerintah daerah setempat berupaya meningkatkan produktivitas pertanian itu dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan pertanian, termasuk lahan-lahan tidur. "Kita upayakan tidak ada lagi lahan tidur di Kolaka mengingat luasan lahan sawah di daerah ini hanya berkisar sebelas ribu hektar lebih," ujarnya.

Dalam mengejar produksi pangan itu, lanjut Safei, pihak pemerintah juga berupaya membangun infrastruktur pertanian khususnya di bidang pengairan persawahan.

"Pembangunan irigasi ini ditangani oleh dua dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum untuk pembangunan irigasi sekunder dan Dinas Pertanian untuk irigasi tersier. Ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi sawah," ujar Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kolaka itu.

Ia menamdahkan, Kabupaten Kolaka tahun ini mendapatkan dana segar yang bersumber dari APBN sekitar Rp32 miliar untuk pembenahan irigasi sekunder dan bendungan-bendungan kecil.

Selain itu, tambah dia, melalui Dinas PU akan melakukan perbaikan jalan produksi pertanian dengan dukungan dana APBN tahun ini sekitar Rp50 miliar.

Begitu juga Dinas Pertanian Kolaka mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp13 miliar yang merupakan dana tambahan untuk pembangunan sektor pertanian di daerah itu. "Tahun ini adalah tahun yang paling menguntungkan bagi petani, oleh karena itu, pemerintah sangat berharap para petani bisa meningkatkan produktivitas pangan," ujar Safei.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Peternakan Kolaka, Muhammad Azikin menjelaskan luas lahan padi yang siap panen di Desa Puuroda sekitar 50 hektar dan setiap hektar bisa menghasilkan 9,6 ton gabah kering giling (GKG).

Pewarta : Oleh: Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024