Kendari (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara membentuk 92 desa mandiri pangan sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Sultra Yesna Suarni di Kendari, Minggu, mengatakan desa mandiri pangan tersebut tersebar pada 10 kabupaten dan kota dengan rincian 33 desa replikasi dan 59 desa reguler.
"Rumah tangga miskin dan rumah tangga yang memiliki potensi dalam budidaya pengolahan dan pemasaran pangan merupakan sasaran program itu," kata Yesna.
Menurut dia, ada dua jenis bentuk pelaksanaan kegiatan desa mandiri pangan di setiap kabupaten dan kota yakni usaha di bidang pertanian dan non pertanian.
"Untuk usaha pertanian yakni tanaman padi, tanaman sayur sayuran, ternak ayam, ternak kambing, tanaman kakao, usaha bakulan, dan pengasapan ikan," katanya.
Sedangkan untuk nonpertanian, kata Yesna, di antaranya usaha perikanan, usaha simpan pinjam, dan usaha jualan sembako.
Untuk mengukur keberhasilan program itu, lanjut Yesna, yakni melihat kondisi desa binaan itu yakni telah terbetuk kelompok-kelompok usaha, terbentuknya lembaga keuangan desa, tersalurnya dana bansos untuk usaha produktif.
"Kalau sudah berlaku ketiga poin itu maka kita sudah berhasil dengan program ini. Kemudian kita terus genjot pembinaan agar benar-benar mandiri pangan," katanya.

Pewarta : Oleh Suprman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024