Kendari (Antara News) - Badan Litbang Agama Makassar bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Sultra, menggelar dialog lintas guru agama se-Sultra yang diikuti 55 peserta atau agamawan.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu dibuka Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof H Abdul Rahman Mas`ud, MA, PhD, Kamis (16/4) malam, di Kendari, dihadiri Kakanwil Kemenag Sultra H. Mohamad Ali Irfan dan Kepala Badan Litbang Agama Makassar Dr H Hamzah Harun Al Rasyid.
Rahman dalam sambutanya mengatakan, misi setiap agama di muka bumi ini adalah terwujudnya suatu kedamaian dan keadilan dalam kehidupan.
"Meskipun kita tidak bisa pungkiri bahwa kekerasan ada di semua agama dan itu sudah pernah terjadi. Tinggal bagaimana kita bisa menjaga agar potensi kekerasan itu tidak terjadi dan yang muncul adalah kedamaian dan keadilan," katanya.
Ia mengatakan, melalui dialog lintas guru agama yang kerap dilakukan efektif memdorong terjalinnya toleransi antarumat beragama dengan mengedepankan saling memahami dan menghormati.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan berterima kasih karena dialog lintas guru agama itu dilakukan di Sultra sehingga akan memberiman pencerahan baru bagi para pendidik lintas agama yang ada di daerah itu.
"Saya meminta kepada peneliti dari Badan Litbang Agama Makassar agar melihat kondisi Sultra yang berpotensi terjadinya gesekan karena kuatnya unsur primordialisme di daerah ini," katanya.
Menurut Ali, karena ikatan primordialisme di Sultra sehingga ia pernah di datangi tokoh adat dari suku tertentu untuk meminta agar memperbanyak pejabat di lingkup Kemenag Sultra dari kalangan suku tokoh adat tersebut.
"Tetapi kalau masalah kedamaian kehidupan beragama di Sultra tidak ada masalah dan tidak pernah ada gesekan antara agama satu dengan agama lain. Bahkan ada masjid dan gereja hanya dibatasi tembok atau dinding," katanya.
Kepala Badan Litbang Agama Makassar, Hamzah Harun Al Rasyid melaporkan kegiatan yang berlangaung mulai 16-18 April 2015 merupakan program unggulan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI yang dilakukan oleh Badan Litbang Agama yang diikuti guru-guru agama yakni guru agama Islam, guru agama Katolik, Guru Agama Protestan dan Guru Agama Hindu dengan total peserta 55 orang.
"Harapan kami dari dialog ini bisa dirangkum dan diakumulasi sebuah konsep kedamaian dari guru sehingga bisa diterapkan di sekolah masing-masing," katanya.

Pewarta : Oleh Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024