Kendari  (Antara News) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menyalurkan 82 ton beras selama operasi pasar beras di daerah itu.

Kepala Divisi Regional Bulog Sultra, Ramli Hasan, di Kendari, Rabu, mengatakan jumlah tersebut merupakan hasil OP yang dilaksanakan 26 Februari hingga beberapa hari berikutnya.

"Kami sudah hentikan dulu operasi beras saat ini, karena kami sudah mulai melakukan pembelian beras petani lokal," kata Ramli.

Ramli mengatakan, operasi pasar tersebut dilakukan hingga ke pelosok-pelosok desa yang ada di Sultra dengan harga yang terjangkau.

Menurutnya, animo masyarakat saat itu tinggi bukan saja karena situasi pasar terhadap kebutuhan pokok ini sedang merangkak naik sehingga perlu distabilkan, tetapi lebih dari itu, harga yang dilepas ke pasar dapat dijangkau hanya dengan Rp7.500 per kilogram.

Ia mengatakan, operasi pasar tersebut telah memberikan andil terhadap penurunan harga beras dari Rp525 ribu per sak isi 50 kilogram, turun menjadi Rp500 ribu per kilogram per sak.

"Kegiatan OP yang digelar Bulog tersebut terlihat bahwa harga beras sudah menunjukkan penurunan terlebih lagi saat ini memasuki musim panen raya," katanya.

Pihak Bulog kata Ramli, akan kembali melakukan operasi pasar beras jika ada kenaikan harga beras akibat harga BBM yang mengalami kenaikan saat ini.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024